In Life Personal Thoughts

Amore

I was 23 years old this year, an age to get more serious times of life. My maturity must increase on the next level or I will stay to be a childish 23 years old woman who grows up too slow. No, I won't to. Every part of my life need a thing called vision, that's in my opinion. Karena gue sekarang bukan anak kecil lagi yang gak ngerti hidupnya mau dibawa kemana. If you have a vision of life you will know where you must step your feet down easier. Bahkan anak kecil pun sekarang sudah pintar dan punya rencana mau jadi apa kalau sudah besar nanti. I'm still learning how to have an obedient to life in my vision of life. Tidak terlalu idealis kok, cukup berpikir panjang sebelum memutuskan sesuatu. Begitu pun dengan love life or relationship.

Can I just ease into relationships? Like, I want to be able to calmly say 'Oh this is snug. How comforting. Let me stay here. I like the warmth'. No, I can't. Gak tahu yah sulit banget buat gue rasanya buat starting a relationship sejak pengalaman pacaran gue di masa lalu suram kelam tak bersinar haha. But seriously, I miss to be loved :( Jadi baper gini haha. Semakin bertambah usia, semakin banyak yang doain semoga cepat nikah atau minimal semoga cepat punya pacar (terutama bagi kaum-kaum jomblo kayak gue ini). Bagi yang bertambah usia (read: Me), just can say "AMEN, in the name of Jesus." Like this year, some week ago, almost all of my birthday wishes about pasangan hidup, jodoh, pacar, dan cepet nikah. Huftness. 

Everyone asked me, kenapa belum punya pacar sampai sekarang? Everyone juga ngenalin gue ke temannya atau sepupunya atau sepupunya temannya, tapi kenapa gak jadi juga? Honestly, I confused how to answer the questions. Life is not about pacar. Kata siapa gue gak peduli, I did care. Apalagi belakangan banyak banget teman-teman gue yang baru aja jadian (sumpah banyak banget) dan banyak juga yang akhirnya merajut sebuah rumah tangga. Jealous? Engga kok. Ya sedikit mupeng sih wkwkw baper lagi kan huaaaaa... Mamak gue pun berharap hal yang sama dong, intinya biar gue cepat nikah, oke sip. Gue gak mau cepat-cepat pacaran hanya karena gak mau kalah sama teman-teman gue yang baru jadian itu. Because love is not as easy as that.

Everything need process. I'm still praying to be a better woman to my future man. Gak cuman gue aja yang mau mendapatkan yang terbaik, tapi terlebih dahulu gue harus mempersiapkan diri gue untuk jadi yang terbaik. Yang terbaik tentunya bukan cuma untuk my next future man tapi terlebih yang terbaik untuk Tuhan, seperti buku yang pernah gue baca zaman kuliah dulu judulnya Lady in Waiting yang ditulis oleh Jackie Kendall dan Debbie Jones. Well, being single is not a big deal. I still can spread my love to the others, family, and especially to my self. Berbicara tentang cinta, untuk mencintai dan dicintai tidak butuh satu atau dua syarat untuk memenuhinya. Itu sebabnya banyak pepatah mengatakan "cinta tak bersyarat dan tak kenal alasan". Cinta itu datang dengan seperti angin, tak bisa dilihat tapi bisa dirasakan kedatangannya. Everyone is entitled to love and be loved. But everyone has different way of stating and feeling the love itself. 

Kalau pun gue masih belum merasakan cinta dari seorang pendamping hidup saat ini, gue masih tetap bersyukur bisa merasakan cinta yang tulus dari keluarga gue, teman-teman, sahabat, dan terlebih cinta yang terbesar yang daripada Tuhan. Welcoming the new year, I just have one resolution, spreading love to the world and find the sincere love from God which is delivered to me by someone with his God's heart :)





Love,
Dewi Lestari Natalia.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments


In Life Profesional

DTU Kesampataan DJBC Angkatan VI Tahun 2015

Setelah menghilang selama lima minggu terhitung dari 3 Agustus 2015 sampai dengan 4 September 2015, akhirnya gue kembali ke peradaban dunia orang normal. DTU Kesamaptaan adalah salah satu diklat wajib yang harus diikuti oleh seluruh pegawai baru di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
samapta /sa·map·ta /v siap siaga
kesamaptaan /ke·sa·map·ta·an /n perihal samapta; kesiapsiagaan
Seminggu pertama ditempa dalam DTU Kesamaptaan di Pusdiklat Bea dan Cukai, semua siswa dan siswi mengalami masa-masa yang disebut Minggu Penyegaran (Minggar). Itulah yang katanya adalah masa-masa terberat dalam DTU Kesamaptaan. Dari mulai di suruh masuk got belakang kantor (yang terkenal dengan nama Sungai Gangga) sambil guling-guling, merayap dan berendam bagaikan sedang berada di perendaman air lumpur plus bau-bau selokan yang gak bisa diceritakan bagaimana rasanya saking gue muak mengingatnya iyuuuhhh. Ada lagi yang namanya long march yaitu jalan kaki berkelompok pada area yang cukup panjang sambil bernyanyi-nyanyi yel-yel ala samapta. Gempor banget ini kaki sumpah. Selain berendam di Sungai Gangga ada juga yang namanya Kolam Sukun, letaknya di lapangan hijau Pusdiklat Bea dan Cukai. Jangan ditanya isinya Kolam Sukun apa aja, gue bahkan pernah menemukan bangkai kodok mengambang di air kolam. Rutenya singkatnya begini, bangun pagi sebelum pukul 04.00 WIB karena pada tersebut akan dilaksanakan senam pagi di lapangan hitam (jangan sampai telat, karena satu orang telat resikonya akan ditanggung oleh semuanya). Setelah senam dipersilahkan untuk pembersihan baik itu mandi, solat subuh atau tidur lagi haha yang penting pukul 06.00 WIB sudah berkumpul untuk sarapan pagi dan segera dilanjutkan dengan berbagai kegiatan minggar. Hal ini berlangsung sampai lima hari ke depan.

Minggu kedua, para siswa dan siswi diberikan "teman" yang harus dijaga dan dibawa kemana pun kita pergi, yaitu Senapan Laras Panjang "Velvet" yang mirip bentuknya dengan AK. Senjata ini beratnya hampir 5 kg. Selain harus membawa Velvet, siswa dan siswi diberikan hadiah berupa bungkusan pasir seberat 5 kg (untuk siswa) dan 3 kg (untuk siswi) yang disimpan di dalam ransel dan harus dibawa kemana pun bersanding dengan Velvet. Kebayang gak beratnya kaya apa huhu. Hal ini bertujuan untuk melatih kekuatan siswa dan siswi ketika nanti diminggu keempat akan melaksanakan kegiatan luar di Ciampea, Bogor. 

Lagi asik-asik tidur terus ditembakin, diserine, dibangunkan secara paksa untuk kumpul dilapangan (kegiatan ini namanya stealling) dengan berpakaian lengkap dengan segala perkakas (baju PDL, senjata, topi, kaos kaki, sepatu, kopel, veples, dan ransel) dalam waktu kurang dari tiga menit. Gimana coba?? Dan bagi siapa yang tidak berpakaian lengkap akan dikenakan sanksi yang sangat memalukan. Contohnya, tidak membawa senjata, akan diberikan batang pohon besar sebagai senjata pengganti yang harus dibawa kemana-mana, jadi double senjata gitu wkwk kasian. Tidak membawa veples (tempat minum) diganti dengan dirigen karbol tanpa tutup ukuran satu liter yang diisi sedikit air dimana airnya tidak boleh tumpah (ini hukuman buat gue huhu). Ada juga yang waktu tidur lagi maskeran (siswi pastinya) tiba-tiba di stealling mati gak? haha lucu-lucu deh. 

Minggu ketiga ini cukup membosankan karena sudah mulai jenuh dengan kegiatan-kegiatan yang ada haha. Kecuali kegiatan hot plate, dimana siswa dan siswi dijemur di lapangan hitam dengan telanjang kaki tengah hari bolong sambil senam senjata brrr. Yang siswa malah disuruh sambil buka baju, kebakar semua deh kulitnya. Minggu ketiga mulai ada latihan bersama untuk demo penampilan pada saat penutupan nanti. Lanjut ke minggu keempat dimana siswa dan siswi diboyong untuk latihan luar di daerah Ciampea, Bogor. Disana diberikan kesempatan untuk latihan menembak dengan senapan laras panjang yang bernama Senapan Bea dan Cukai (SBC) dan juga dengan pistol. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa selama hidup gue (noraaaaakkk). Di Ciampea juga dilatih Patroli Penyamaran ala-ala Kopassus. Satu kata yang menceritakan masa-masa samapta saat di Ciampea, SERU!!!

Minggu kelima tibalah saat sibuk berlatih untuk demo penampilan dan kreativitas siswa dan siswi DTU Kesamaptaan Angkatan VI Tahun 2015 (yang dikenal dengan julukan angkatan SEBLAK wkwk). Ada demo bela diri karate, bongkar pasang senjata (ini demo yang gue ikuti), dan kolone senjata. Semua siswa siswi berlatih untuk menampilkan yang terbaik pada saat upacara penutupan nanti. So, far minggu-minggu terakhir atmosfernya sudah tidak seseram minggu-minggu sebelumnya, malah lebih fun dan asik. Tapi tetap harus waspada karena bisa jadi pelatih iseng dan setiap pelatih iseng ada aja caranya yang bikin semua siswa siswi kesal. Huaa jadi kangen samapta nih (kangen orang-orangnya tapinya, bukan kangen kegiatannya). Satu sisi merasa beruntung bisa menjalankan diklat DTU Kesamaptaan ini, benar-benar dapat melatih mental dan fisik (setelah samapta gue jadi berotot dong, gokil yee. Gimana engga, tiap subuh senamnya disuruh push up dan sit-up hampir 100 kali sehari). Tujuan DTU Kesamaptaan sendiri antara lain menyiapkan mental dan fisik pegawai DJBC dalam menjalankan tugas dimana saja ditempatkan.


Tips and Trick:
  1. Pastikan semua barang bawaan wajib sudah dibawa. Jangan lupa juga barang "wajib" tambahan seperti Minyak Tawon, Autan, dan plastik kecil untuk menyembunyikan daleman atau alat mandi selama minggar wkwkw karena sewaktu minggar semua siswa dan siswi tidak boleh mandi dan berganti pakaian dalam sama sekali.
  2. Bawa uang cash yang banyak berjaga-jaga kalau selama samapta ada barang atau makanan yang ingin dibeli. Tidak boleh jajan atau membeli barang dari luar sih, tapi secara diam-diam kita bisa minta titip ke CS barak wkwkw.
  3. Pintar-pintar membuang sampah sehabis jajan. Jangan sampai ketahuan kalau kamu habis jajan sama pelatih atau penyelenggara, bisa-bisa nanti seangkatanmu dihukum wkwk kayak angkatan VI ini yang ketahuan jajan seblak sampai Rp. 200.000,- makanya disebut angkatan SEBLAK wkwk.
  4. Jaga kesehatan. Makan apa saja yang disuruh makan. Ampuh deh bisa membantu jaga stamina juga. Ingat kata pelatih yang membuat diri kita sakit itu, ya kita sendiri. Makanya dinikmatin aja jangan dibawa susah atau mengeluh.
  5. Diminggu-minggu waspada, pakailah PDL pada saat tidur, guna mempercepat pergerakan pada saat ada stealling.
  6. Jangan baper. Ini yang paling penting, kalau kamu baper sedikit aja, bisa-bisa makan hati sendiri atau dongkol sewaktu di'kerjain' sama pelatih. Bawa fun aja dan nikmatin semuanya, seolah-olah lagi outbond gratis.
  7. Pothographer pertanda akan ada kegiatan yang "sesuatu" banget. Nanti analisa sendiri ya. Kurang seru kalau gue kasih tau tanda-tandanya haha.
  8. Sebelum samapta lebih baik tanya senior, apa saja yang harus disiapkan. Dan tanya juga gimana pengalaman dia saat samapta, karena tiap angkatan pasti berbeda-beda momen berkesannya.
  9. Salah satu siswa DTU Kesamaptaan Angkatan VI Tahun Anggaran 2015 membuat Ultimate Guide Samapta, silahkan dibaca-baca di sini.

DTU Kesamaptaan DJBC Angkatan VI Tahun Anggaran 2015




Salam siswa,
Dewi Lestari Natalia.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments


In Life Song

B'rikan Ku Hati Seperti HatiMu

Kejenuhan dalam pelayanan sedang gue rasakan saat ini. Terkhusus dalam pelayanan pemuda di gereja gue. I don't really know about the causes of my serving saturation. Oh, God! I have been crying :(. But, everytime saat gue merasa jenuh, I started to think about God. Tuhan bahkan tidak pernah lelah bekerja dalam hidup gue. Bersyukur banget masih diingatkan Tuhan akan hal itu, terima kasih Tuhanku.

Basicly, apa sih makna pelayanan bagimu? Kenapa kamu mau ambil peran dalam suatu pelayanan rohani? Makna pelayanan bagiku sendiri adalah suatu anugerah Tuhan yang diberikan secara istimewa melalui diri kita yang harus kita pergunakan untuk memuji dan membesarkan nama Tuhan. Jadi, yang menjadi center of point dalam pelayanan kita sepenuhnya adalah Tuhan, not yourself. Being a servant of God is the highest honor thing in my life. How about you? 

Sedari dulu kita sudah paham benar, bahwa menjadi pengikut Kristus is not an easy way of life. Sama seperti menjadi pelayannya. Anugerah sebagai pelayan Tuhan adalah hal yang sungguh mulia, namun begitu banyak tantangan yang menanti kita di depan mata. Salah satu tantangan terbesar dalam pelayanan adalah dirimu sendiri. How could it be? Ya seperti gue sekarang ini, jenuh dengan pelayanan, it means jenuh dengan anugerah Tuhan, bukan? It's hard to tell you about my guilty feeling in my serving lately arghhh... But God know it and He tries to warn me through a simple song which reminds me that I'm serving of God. Lewat lagu B'rikanku Hati Seperti HatiMu ini, let's learn about sikap seorang pelayan.

B'rikanku hati
Seperti hatiMu
Yang penuh dengan belas kasihan

B'rikanku mata
Seperti mataMu
Memandang tuaian di sekelilingku

B'rikanku tanganMu tuk melakukan tugasku
B'rikanku kakiMu melangkah dalam rencanaMu

B'rikanku
B'rikanku
B'rikanku hatiMu


According this song, there are three characters of God's servants:
Hati yang penuh dengan belas kasihan - Menjadi serupa dengan Allah adalah kodrat manusia sejak masa penciptaan. Maka dengan demikian haruslah kita mempunyai hati seperti Kristus, yaitu hati yang penuh dengan belas kasihan. Tuhan Yesus sendiri telah banyak melakukan mujizat, dimana hatiNya tergerak oleh belas kasihan dan akhirnya menyembuhkan serta melakukan banyak mujizat yang membawa sukacita bagi banyak orang. Seperti pada saat Yesus berbelas kasihan terhadap orang banyak (Matius 9:13), Yesus memberi makan lima ribu orang (Matius 14:14), Yesus menyembuhkan dua orang buta (Matius 20:34) dan banyak hal lainnya. Bahkan menurut Paulus, Kristus memiliki hati yang berbelas kasih (Filipi 2:1). Sebagai orang-orang pilihan Allah yang yang dikasihi Allah, kita diwajibkan untuk berbelaskasihan, rendah hati, lemah lembut, dan sabar (Kolose 3:12).
Mata yang memandang tuaian - Pelayan tidak memandang buluh, artinya tidak memilih-milih siapa saja yang mau dilayani. Seperti Tuhan Yesus yang selalu setia melayani semua orang. Mulai dari Zakeus si pemungut cukai, 5000 orang yang Dia beri makan dengan 5 roti dan 2 ikan, janda miskin, orang buta, dan bahkan semua umat manusia. Kalau Tuhan Yesus saja tidak memandang buluh, kenapa kita harus memilih-milih siapa orang yang mau kita layani?
Tangan dan kaki yang bekerja - Ketika saya berpikir mengenai hidup dan pelayanan Yesus, saya ingat bagaimana Dia memakai tangan-Nya untuk memberi harapan dan kesembuhan. Dia menjamah yang sakit, menggendong anak-anak kecil, memecahkan roti bagi yang lapar, dan membiarkan tangan-Nya dipaku di kayu salib bagi dosa-dosa kita. Dalam Yohanes 13 kita membaca bahwa Yesus menunjukkan sikap rendah hati yang mengagumkan dengan membasuh kaki para murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu" (ayat 14). Hal ini dalam konteks lain juga dapat dikaitkan dengan pelayanan sebagai anggota tubuh Kristus, seperti layaknya tubuh yang terdiri dari banyak anggota tetapi dalam satu tubuh, pelayanan juga memiliki prinsip yang sama. Bukan hanya tangan saja atau kaki saja yang bekerja tetapi kedua sama-sama bekerja untuk saling menopang dan melengkapi. Tidak ada yang lebih spesial atau tidak ada yang tidak spesial. Seperti tangan yang melakukan tugas Allah dan kaki yang melangkah dalam rencanaNya. Tidak bisa salah satu saja yang berjuang namun haruslah keduanya. Seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 12:12 "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus."  
Inti yang dapat diambil dari lagu tersebut adalah, semua pelayanan sumbernya adalah dari Allah dan kepada Allah juga kita diberi karunia untuk melayani. Bukan dari kuat diri kita sendiri, melainkan hanya karunia Allah semata.




Selamat melayani,
Dewi Lestari Natalia. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments