I was 23 years old this year, an age to get more serious times of life. My maturity must increase on the next level or I will stay to be a childish 23 years old woman who grows up too slow. No, I won't to. Every part of my life need a thing called vision, that's in my opinion. Karena gue sekarang bukan anak kecil lagi yang gak ngerti hidupnya mau dibawa kemana. If you have a vision of life you will know where you must step your feet down easier. Bahkan anak kecil pun sekarang sudah pintar dan punya rencana mau jadi apa kalau sudah besar nanti. I'm still learning how to have an obedient to life in my vision of life. Tidak terlalu idealis kok, cukup berpikir panjang sebelum memutuskan sesuatu. Begitu pun dengan love life or relationship.
Can I just ease into relationships? Like, I want to be able to calmly say 'Oh this is snug. How comforting. Let me stay here. I like the warmth'. No, I can't. Gak tahu yah sulit banget buat gue rasanya buat starting a relationship sejak pengalaman pacaran gue di masa lalu suram kelam tak bersinar haha. But seriously, I miss to be loved :( Jadi baper gini haha. Semakin bertambah usia, semakin banyak yang doain semoga cepat nikah atau minimal semoga cepat punya pacar (terutama bagi kaum-kaum jomblo kayak gue ini). Bagi yang bertambah usia (read: Me), just can say "AMEN, in the name of Jesus." Like this year, some week ago, almost all of my birthday wishes about pasangan hidup, jodoh, pacar, dan cepet nikah. Huftness.
Everyone asked me, kenapa belum punya pacar sampai sekarang? Everyone juga ngenalin gue ke temannya atau sepupunya atau sepupunya temannya, tapi kenapa gak jadi juga? Honestly, I confused how to answer the questions. Life is not about pacar. Kata siapa gue gak peduli, I did care. Apalagi belakangan banyak banget teman-teman gue yang baru aja jadian (sumpah banyak banget) dan banyak juga yang akhirnya merajut sebuah rumah tangga. Jealous? Engga kok. Ya sedikit mupeng sih wkwkw baper lagi kan huaaaaa... Mamak gue pun berharap hal yang sama dong, intinya biar gue cepat nikah, oke sip. Gue gak mau cepat-cepat pacaran hanya karena gak mau kalah sama teman-teman gue yang baru jadian itu. Because love is not as easy as that.
Everything need process. I'm still praying to be a better woman to my future man. Gak cuman gue aja yang mau mendapatkan yang terbaik, tapi terlebih dahulu gue harus mempersiapkan diri gue untuk jadi yang terbaik. Yang terbaik tentunya bukan cuma untuk my next future man tapi terlebih yang terbaik untuk Tuhan, seperti buku yang pernah gue baca zaman kuliah dulu judulnya Lady in Waiting yang ditulis oleh Jackie Kendall dan Debbie Jones. Well, being single is not a big deal. I still can spread my love to the others, family, and especially to my self. Berbicara tentang cinta, untuk mencintai dan dicintai tidak butuh satu atau dua syarat untuk memenuhinya. Itu sebabnya banyak pepatah mengatakan "cinta tak bersyarat dan tak kenal alasan". Cinta itu datang dengan seperti angin, tak bisa dilihat tapi bisa dirasakan kedatangannya. Everyone is entitled to love and be loved. But everyone has different way of stating and feeling the love itself.
Kalau pun gue masih belum merasakan cinta dari seorang pendamping hidup saat ini, gue masih tetap bersyukur bisa merasakan cinta yang tulus dari keluarga gue, teman-teman, sahabat, dan terlebih cinta yang terbesar yang daripada Tuhan. Welcoming the new year, I just have one resolution, spreading love to the world and find the sincere love from God which is delivered to me by someone with his God's heart :)
Love,
Dewi Lestari Natalia.
Setelah menghilang selama lima minggu terhitung dari 3 Agustus 2015 sampai dengan 4 September 2015, akhirnya gue kembali ke peradaban dunia orang normal. DTU Kesamaptaan adalah salah satu diklat wajib yang harus diikuti oleh seluruh pegawai baru di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
samapta /sa·map·ta /v siap siaga
kesamaptaan /ke·sa·map·ta·an /n perihal samapta; kesiapsiagaan
Seminggu pertama ditempa dalam DTU Kesamaptaan di Pusdiklat Bea dan Cukai, semua siswa dan siswi mengalami masa-masa yang disebut Minggu Penyegaran (Minggar). Itulah yang katanya adalah masa-masa terberat dalam DTU Kesamaptaan. Dari mulai di suruh masuk got belakang kantor (yang terkenal dengan nama Sungai Gangga) sambil guling-guling, merayap dan berendam bagaikan sedang berada di perendaman air lumpur plus bau-bau selokan yang gak bisa diceritakan bagaimana rasanya saking gue muak mengingatnya iyuuuhhh. Ada lagi yang namanya long march yaitu jalan kaki berkelompok pada area yang cukup panjang sambil bernyanyi-nyanyi yel-yel ala samapta. Gempor banget ini kaki sumpah. Selain berendam di Sungai Gangga ada juga yang namanya Kolam Sukun, letaknya di lapangan hijau Pusdiklat Bea dan Cukai. Jangan ditanya isinya Kolam Sukun apa aja, gue bahkan pernah menemukan bangkai kodok mengambang di air kolam. Rutenya singkatnya begini, bangun pagi sebelum pukul 04.00 WIB karena pada tersebut akan dilaksanakan senam pagi di lapangan hitam (jangan sampai telat, karena satu orang telat resikonya akan ditanggung oleh semuanya). Setelah senam dipersilahkan untuk pembersihan baik itu mandi, solat subuh atau tidur lagi haha yang penting pukul 06.00 WIB sudah berkumpul untuk sarapan pagi dan segera dilanjutkan dengan berbagai kegiatan minggar. Hal ini berlangsung sampai lima hari ke depan.
Minggu kedua, para siswa dan siswi diberikan "teman" yang harus dijaga dan dibawa kemana pun kita pergi, yaitu Senapan Laras Panjang "Velvet" yang mirip bentuknya dengan AK. Senjata ini beratnya hampir 5 kg. Selain harus membawa Velvet, siswa dan siswi diberikan hadiah berupa bungkusan pasir seberat 5 kg (untuk siswa) dan 3 kg (untuk siswi) yang disimpan di dalam ransel dan harus dibawa kemana pun bersanding dengan Velvet. Kebayang gak beratnya kaya apa huhu. Hal ini bertujuan untuk melatih kekuatan siswa dan siswi ketika nanti diminggu keempat akan melaksanakan kegiatan luar di Ciampea, Bogor.
Lagi asik-asik tidur terus ditembakin, diserine, dibangunkan secara paksa untuk kumpul dilapangan (kegiatan ini namanya stealling) dengan berpakaian lengkap dengan segala perkakas (baju PDL, senjata, topi, kaos kaki, sepatu, kopel, veples, dan ransel) dalam waktu kurang dari tiga menit. Gimana coba?? Dan bagi siapa yang tidak berpakaian lengkap akan dikenakan sanksi yang sangat memalukan. Contohnya, tidak membawa senjata, akan diberikan batang pohon besar sebagai senjata pengganti yang harus dibawa kemana-mana, jadi double senjata gitu wkwk kasian. Tidak membawa veples (tempat minum) diganti dengan dirigen karbol tanpa tutup ukuran satu liter yang diisi sedikit air dimana airnya tidak boleh tumpah (ini hukuman buat gue huhu). Ada juga yang waktu tidur lagi maskeran (siswi pastinya) tiba-tiba di stealling mati gak? haha lucu-lucu deh.
Minggu ketiga ini cukup membosankan karena sudah mulai jenuh dengan kegiatan-kegiatan yang ada haha. Kecuali kegiatan hot plate, dimana siswa dan siswi dijemur di lapangan hitam dengan telanjang kaki tengah hari bolong sambil senam senjata brrr. Yang siswa malah disuruh sambil buka baju, kebakar semua deh kulitnya. Minggu ketiga mulai ada latihan bersama untuk demo penampilan pada saat penutupan nanti. Lanjut ke minggu keempat dimana siswa dan siswi diboyong untuk latihan luar di daerah Ciampea, Bogor. Disana diberikan kesempatan untuk latihan menembak dengan senapan laras panjang yang bernama Senapan Bea dan Cukai (SBC) dan juga dengan pistol. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa selama hidup gue (noraaaaakkk). Di Ciampea juga dilatih Patroli Penyamaran ala-ala Kopassus. Satu kata yang menceritakan masa-masa samapta saat di Ciampea, SERU!!!
Minggu kelima tibalah saat sibuk berlatih untuk demo penampilan dan kreativitas siswa dan siswi DTU Kesamaptaan Angkatan VI Tahun 2015 (yang dikenal dengan julukan angkatan SEBLAK wkwk). Ada demo bela diri karate, bongkar pasang senjata (ini demo yang gue ikuti), dan kolone senjata. Semua siswa siswi berlatih untuk menampilkan yang terbaik pada saat upacara penutupan nanti. So, far minggu-minggu terakhir atmosfernya sudah tidak seseram minggu-minggu sebelumnya, malah lebih fun dan asik. Tapi tetap harus waspada karena bisa jadi pelatih iseng dan setiap pelatih iseng ada aja caranya yang bikin semua siswa siswi kesal. Huaa jadi kangen samapta nih (kangen orang-orangnya tapinya, bukan kangen kegiatannya). Satu sisi merasa beruntung bisa menjalankan diklat DTU Kesamaptaan ini, benar-benar dapat melatih mental dan fisik (setelah samapta gue jadi berotot dong, gokil yee. Gimana engga, tiap subuh senamnya disuruh push up dan sit-up hampir 100 kali sehari). Tujuan DTU Kesamaptaan sendiri antara lain menyiapkan mental dan fisik pegawai DJBC dalam menjalankan tugas dimana saja ditempatkan.
Tips and Trick:
- Pastikan semua barang bawaan wajib sudah dibawa. Jangan lupa juga barang "wajib" tambahan seperti Minyak Tawon, Autan, dan plastik kecil untuk menyembunyikan daleman atau alat mandi selama minggar wkwkw karena sewaktu minggar semua siswa dan siswi tidak boleh mandi dan berganti pakaian dalam sama sekali.
- Bawa uang cash yang banyak berjaga-jaga kalau selama samapta ada barang atau makanan yang ingin dibeli. Tidak boleh jajan atau membeli barang dari luar sih, tapi secara diam-diam kita bisa minta titip ke CS barak wkwkw.
- Pintar-pintar membuang sampah sehabis jajan. Jangan sampai ketahuan kalau kamu habis jajan sama pelatih atau penyelenggara, bisa-bisa nanti seangkatanmu dihukum wkwk kayak angkatan VI ini yang ketahuan jajan seblak sampai Rp. 200.000,- makanya disebut angkatan SEBLAK wkwk.
- Jaga kesehatan. Makan apa saja yang disuruh makan. Ampuh deh bisa membantu jaga stamina juga. Ingat kata pelatih yang membuat diri kita sakit itu, ya kita sendiri. Makanya dinikmatin aja jangan dibawa susah atau mengeluh.
- Diminggu-minggu waspada, pakailah PDL pada saat tidur, guna mempercepat pergerakan pada saat ada stealling.
- Jangan baper. Ini yang paling penting, kalau kamu baper sedikit aja, bisa-bisa makan hati sendiri atau dongkol sewaktu di'kerjain' sama pelatih. Bawa fun aja dan nikmatin semuanya, seolah-olah lagi outbond gratis.
- Pothographer pertanda akan ada kegiatan yang "sesuatu" banget. Nanti analisa sendiri ya. Kurang seru kalau gue kasih tau tanda-tandanya haha.
- Sebelum samapta lebih baik tanya senior, apa saja yang harus disiapkan. Dan tanya juga gimana pengalaman dia saat samapta, karena tiap angkatan pasti berbeda-beda momen berkesannya.
- Salah satu siswa DTU Kesamaptaan Angkatan VI Tahun Anggaran 2015 membuat Ultimate Guide Samapta, silahkan dibaca-baca di sini.
DTU Kesamaptaan DJBC Angkatan VI Tahun Anggaran 2015 |
Salam siswa,
Dewi Lestari Natalia.
Kejenuhan dalam pelayanan sedang gue rasakan saat ini. Terkhusus dalam pelayanan pemuda di gereja gue. I don't really know about the causes of my serving saturation. Oh, God! I have been crying :(. But, everytime saat gue merasa jenuh, I started to think about God. Tuhan bahkan tidak pernah lelah bekerja dalam hidup gue. Bersyukur banget masih diingatkan Tuhan akan hal itu, terima kasih Tuhanku.
Basicly, apa sih makna pelayanan bagimu? Kenapa kamu mau ambil peran dalam suatu pelayanan rohani? Makna pelayanan bagiku sendiri adalah suatu anugerah Tuhan yang diberikan secara istimewa melalui diri kita yang harus kita pergunakan untuk memuji dan membesarkan nama Tuhan. Jadi, yang menjadi center of point dalam pelayanan kita sepenuhnya adalah Tuhan, not yourself. Being a servant of God is the highest honor thing in my life. How about you?
Sedari dulu kita sudah paham benar, bahwa menjadi pengikut Kristus is not an easy way of life. Sama seperti menjadi pelayannya. Anugerah sebagai pelayan Tuhan adalah hal yang sungguh mulia, namun begitu banyak tantangan yang menanti kita di depan mata. Salah satu tantangan terbesar dalam pelayanan adalah dirimu sendiri. How could it be? Ya seperti gue sekarang ini, jenuh dengan pelayanan, it means jenuh dengan anugerah Tuhan, bukan? It's hard to tell you about my guilty feeling in my serving lately arghhh... But God know it and He tries to warn me through a simple song which reminds me that I'm serving of God. Lewat lagu B'rikanku Hati Seperti HatiMu ini, let's learn about sikap seorang pelayan.
B'rikanku hati
Seperti hatiMu
Yang penuh dengan belas kasihan
B'rikanku mata
Seperti mataMu
Memandang tuaian di sekelilingku
B'rikanku tanganMu tuk melakukan tugasku
B'rikanku kakiMu melangkah dalam rencanaMu
B'rikanku
B'rikanku
B'rikanku hatiMu
According this song, there are three characters of God's servants:
Hati yang penuh dengan belas kasihan - Menjadi serupa dengan Allah adalah kodrat manusia sejak masa penciptaan. Maka dengan demikian haruslah kita mempunyai hati seperti Kristus, yaitu hati yang penuh dengan belas kasihan. Tuhan Yesus sendiri telah banyak melakukan mujizat, dimana hatiNya tergerak oleh belas kasihan dan akhirnya menyembuhkan serta melakukan banyak mujizat yang membawa sukacita bagi banyak orang. Seperti pada saat Yesus berbelas kasihan terhadap orang banyak (Matius 9:13), Yesus memberi makan lima ribu orang (Matius 14:14), Yesus menyembuhkan dua orang buta (Matius 20:34) dan banyak hal lainnya. Bahkan menurut Paulus, Kristus memiliki hati yang berbelas kasih (Filipi 2:1). Sebagai orang-orang pilihan Allah yang yang dikasihi Allah, kita diwajibkan untuk berbelaskasihan, rendah hati, lemah lembut, dan sabar (Kolose 3:12).
Mata yang memandang tuaian - Pelayan tidak memandang buluh, artinya tidak memilih-milih siapa saja yang mau dilayani. Seperti Tuhan Yesus yang selalu setia melayani semua orang. Mulai dari Zakeus si pemungut cukai, 5000 orang yang Dia beri makan dengan 5 roti dan 2 ikan, janda miskin, orang buta, dan bahkan semua umat manusia. Kalau Tuhan Yesus saja tidak memandang buluh, kenapa kita harus memilih-milih siapa orang yang mau kita layani?
Tangan dan kaki yang bekerja - Ketika saya berpikir mengenai hidup dan pelayanan Yesus, saya ingat bagaimana Dia memakai tangan-Nya untuk memberi harapan dan kesembuhan. Dia menjamah yang sakit, menggendong anak-anak kecil, memecahkan roti bagi yang lapar, dan membiarkan tangan-Nya dipaku di kayu salib bagi dosa-dosa kita. Dalam Yohanes 13 kita membaca bahwa Yesus menunjukkan sikap rendah hati yang mengagumkan dengan membasuh kaki para murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu" (ayat 14). Hal ini dalam konteks lain juga dapat dikaitkan dengan pelayanan sebagai anggota tubuh Kristus, seperti layaknya tubuh yang terdiri dari banyak anggota tetapi dalam satu tubuh, pelayanan juga memiliki prinsip yang sama. Bukan hanya tangan saja atau kaki saja yang bekerja tetapi kedua sama-sama bekerja untuk saling menopang dan melengkapi. Tidak ada yang lebih spesial atau tidak ada yang tidak spesial. Seperti tangan yang melakukan tugas Allah dan kaki yang melangkah dalam rencanaNya. Tidak bisa salah satu saja yang berjuang namun haruslah keduanya. Seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 12:12 "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus."
Inti yang dapat diambil dari lagu tersebut adalah, semua pelayanan sumbernya adalah dari Allah dan kepada Allah juga kita diberi karunia untuk melayani. Bukan dari kuat diri kita sendiri, melainkan hanya karunia Allah semata.
Selamat melayani,
Dewi Lestari Natalia.
Hidup ini bagaikan dalam perlombaan lari, dimana yang menjadi pemenang adalah dia yang berjuang untuk berlari bukan dia yang nyaman berjalan.
The end.
Some months ago, in the begining of this year, we have celebrated Lunar New Year. We've got one day free and got our holiday. I spent that holiday with Ka Ares, Monica, Juwita, and Afry. Respected the Lunar New Year, we went to some Klentengs in Bogor. We've got new knowledge about Chinese culture and history. One of Klenteng where we visited is Klenteng Pan Kho Bio or (Vihara Maha Brahma) in Pulo Geulis and Klenteng Hok Tek Bio (Vihara Dhanagun) in Suryakencana Road.
Pulo Geulis is a small island in the middle of Ciliwung river flow around Kebun Raya Bogor. Actually, Pulo Geulis is not actual island and it also not a delta of a river, but because Ciliwung river flow split into some flow and it reunite before Kebun Raya Bogor then Pulo Geulis looks like an island. While, Suryakencana is like a china town in Bogor which has been known since long time ago, it is one of the oldest road in Bogor.
How to go there?
If you want to get here, you can go to Suryakencana Road in Bogor. You can go there by Commuter Line, and get to Stasiun Bogor. After that, you can take angkot which go to Suryakencana from Stasiun Bogor. And, welcome to the Suryakencana Road, the most popular china tow in Bogor. You can visit Klenteng Pan Kho Bio first and eat culinary around Suryakencana (like soto kuning, pork food, soto bogor, laksa, kue cubit, uli bakar, etc).
If you want to go to Pulo Geulis, you can take any angkot which pass through Suryakencana road and drop in front of Indomaret Suryakencana. There no angkot or car pass Pulo Geulis, we can walk away the small roads (jalan gang kecil di sekitar pemukiman warga) and across the bridge and find the secluded Pulo Geulis. For your information, jalan menuju Pulo Geulis dari Jalan Suryakencana cukup jauh loh hiksss.
How much we must pay?
There is no any special payment to go here. Just spend your money to pay the Commuter Line ticket and charge of angkot. The total is around Rp 20.000. Bogor culinary around Suryakencana road is cheap enough, around Rp 20.000 - Rp 40.000. Ohya, in Vihara Maha Brahma, we had been sharing about Culture and History of the Vihara, because Vihara Maha Brahma is the oldest Vihara in Bogor. We got so many information about Imlek Celebration and Culture from one of the people there. There are some charity boxes placed near the stupa in the Vihara. Maybe, for the extra payment you could load your money inside the box.
What we do in Pulo Geulis?
Because it was a cultute trip, in Pulo Geulis you can learn about another culture which maybe you never heard about that before. It will increase you culture knowledge. Beside that, like I have told you before, you can get culinary along the Suryakencana road because it was well-known about the food.
Here're some tips:
1. Prepare your feet to walk around Suryakencana road, because it's so crowded and there's no angkot there (only in one way)
2. Bring your umbrella if you want to visit there in the Chinese New Year Day. As we know, in the Chinese New Year Day, rainy will fall around the day.
3. Have fun with a new way to spend your holiday :)
What we do in Pulo Geulis?
Because it was a cultute trip, in Pulo Geulis you can learn about another culture which maybe you never heard about that before. It will increase you culture knowledge. Beside that, like I have told you before, you can get culinary along the Suryakencana road because it was well-known about the food.
Here're some tips:
1. Prepare your feet to walk around Suryakencana road, because it's so crowded and there's no angkot there (only in one way)
2. Bring your umbrella if you want to visit there in the Chinese New Year Day. As we know, in the Chinese New Year Day, rainy will fall around the day.
3. Have fun with a new way to spend your holiday :)
Vihara Mahabrahma |
This Eid Mubarak holiday, I did not go anywhere because I was too hectic with my busy bla-bla-bla activities. So, I decided to spent my holiday around Jakarta (mumpung semua orang Jakarta lagi pada mudik) to Taman Wisata Alam Mangrove. Holiday with Kak Devy, Bang Dodo, Kak Evi, Kak Christina, Cindy, dan Arna in the first day of Eid Mubarak was unplanned holiday.
How to go there?
Dari Stasiun Bekasi bisa naik commuter line sampai Stasiun Kota dengan tiket seharga Rp 3.000,- kemudian dilanjutkan dengan naik bis sejenis Trans Jakarta, yaitu BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway) ke arah Pantai Indah Kapuk. Tiket untuk BKTB seharga Rp 6.000,- (Rp 3.500,- dibayarkan di loket Trans Jakarta dan Rp 2.500,- dibayarkan di dalam bus). Turun di Yayasan Budha Tzu Chi PIK. Katanya sih nunggu bis BKTB ini lama banget, tapi saat itu kami hanya menunggu kurang dari 3 menit hehe rejeki lebaran kali yee. Dari Yayasan Budha Tzu Chi kita tinggal jalan mengikuti panah jalan sekita 300 meter untuk sampai ke Pintu Masuk Taman Wisata Alam Mangrove.
How much we must pay?
Tiket masuk yang dikenakan sangat murah meriah. Untuk pengunjung domestik sebesar Rp 25.000,- per orang, sedangkan untuk turis asing sebesar Rp 125.000 per orang. Untuk wisata air dikenakan biaya ekstra tergantung dari perahu yang ingin di sewa dengan range harga Rp 100.000,- sampai dengan Rp 250.000,-. Ada juga paket penanaman mangrove yang jelas akan dikenakan biaya tambahan.
What we do in Taman Wisata Alam Angke Mangrove?
Buat kamu yang sangat bosan dengan hiruk pikuk ibu kota, taman wisata ini cocok untuk dikunjungi. Tapi jangan berharap kalau taman wisata ini 'adem' dan teduh. Sayangnya taman wisata ini masih terlihat gersang dan sangat panas di siang hari. Tapi pemandangannya, ya lumayanlah untuk menghijaukan mata. Tempat ini juga lagi hits banget di social media, untuk jadi ajang foto-foto. Karena memang view di taman wisata ini beda dari yang lain, cukup unik dan keren. Selain foto-foto, kita juga bisa menanam mangrove dan berwisata air dengan perahu menyelusuri danau buatan di dalam taman ini. Di samping itu, taman wisata ini juga menyediakan tempat untuk bermalam atau berkemah dengan fasilitas berupa pondok inap AC dan non AC, api unggun, area bermain, aula, dan tempat berkumpul.
Here're some tips:
- Pakailah baju panjang, sunglasses, sunblock, dan topi atau payung jika ingin mengunjungi taman wisata ini disiang hari karena pasti terik matahari akan sangat membakar tubuhmu.
- Tidak boleh membawa hewan peliharaan, kamera (hanya boleh kamera handphone saja), dan makanan ke dalam kawasan wisata. Boleh sih bawa, tapi kena charge. Kalau tidak ingin kena charge, barang-barang tersebut wajib dititipkan di petugas taman wisata.
- Jangan ragu untuk menjelajahi seluruh spot-spot menarik di taman wisata ini, dapatkan foto-foto yang keren di setiap spotnya.
- Isi penuh tumblr-mu dengan air mineral karena kantin letaknya jauh di depan dekat pintu masuk, repot kan kalau kehausan dan harus ke kantin dulu untuk beli minum.
- Bawa powerbank hehe untuk mencegah habisnya baterai handphonemu saat keasikan foto-foto.
Berwisata alam di Ibu Kota bisa jadi satu alternatif liburanmu jika kamu sudah cukup jenuh dengan suasana mall. Dengan biaya yang cukup murah dan waktu perjalanan yang singkat, kamu bisa mendapatkan banyak spot bagus untuk koleksi foto-fotomu. Selamat berwisata alam!!!
Happy green holiday!
Dewi Lestari Natalia.
"Don’t let anyone look down on you because you are young, but set an example for the believers in speech, in conduct, in love, in faith and in purity"
1 Timothy 4:12
1 Timothy 4:12
"Let your conversation be always full of grace, seasoned with salt, so that you may know how to answer everyone."
(Kolose 4:6)
Lately, gue merasa semakin sering mendengar perkataan yang sia-sia diucapkan oleh orang-orang sekitar gue. Bukan cuma sama orang-orang sekitar, bahkan media telekomunikasi seperti televisi juga sering kali mengumbar dan berkomentar dengan perkataan yang menurut gue gak perlu untuk diucapkan. Jangan salah, perkataan yang sia-sia bukan sekedar perkataan jorok dari kebun binatang, perkataan yang menyindir dan menyakitkan hati orang lain itupun termasuk perkataan sia-sia.
Sebenarnya semua kata-kata itu baik adanya jika digunakan dalam arti yang sebenarnya. Tapi jika kata-kata tersebut dikatakan tidak dalam arti yang sebenarnya, watch out, bisa jadi kata-kata yang sia-sia. Let me tell you, misalkan kata 'Anjing', anjing adalah hewan ciptaan Tuhan. Jika kita berkata "Wah, kamu pelihara anjing yah?" that's good karena anjing dikatakan dalam arti yang sebenarnya. Tapi kalau "Woy, gak gitu kali, Njing haha", gimana tuh? Bercanda sih memang, dan mungkin juga orang yang kita panggil 'Njing' itu gak akan marah karena dia adalah teman dekat kita. Namun, pemakaian kata-katanya salah, jelaslah temannya itu manusia dan bukan anjing, mau emang disamaain sama anjing? Kata anjing itu dipakai dalam arti yang tidak tepat, maka perkataan itu akan menjadi sia-sia untuk diucapkan karena tidak membangun sama sekali.
Belum lagi sindiran-sindiran yang sering dicelotehkan dan ditujukan untuk orang lain yang tidak kita sukai. Seperti maraknya siaran debat di televisi yang saling menyindir satu sama lain. Bukannya memperbaiki kondisi tapi pasti malah mengacaukan dan membangkitkan amarah salah satu pihak. Gosip, ini adalah salah satu contoh perkataan sia-sia yang paling sering diucapkan atau didiskusikan oleh kaum hawa. Kata siapa gosip itu tidak menarik? Ngegosipin orang justru adalah hal yang paling menyenangkan bukan? Tapi adakah kasih yang tersirat atau tersurat dalam gosip itu?
Kolose 4:6 ini mengingatkan gue kembali bahwa dalam berkata-kata haruslah penuh dengan kasih, jangan hambar (NIV verse told: harus dibumbui garam agar tidak hambar). Kitab Kolose ditulis oleh Paulus untuk jemaat Kolose. Tujuan ditulisnya adalah untuk memberantas ajaran palsu di Kolose dan menekankan sifat sebenarnya dari hidup baru bersama Kristus. Dalam bahasa yang ditulis Paulus, banyak dituliskan nasihat-nasihat praktis untuk menghimbau jemaat agar memiliki hidup berdasarkan pada Kristus. Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di sini tentang sejarah Kitab Kolose.
Ayat ini adalah sebuah perintah (Hendaklah!) kepada kita untuk berkata-kata penuh kasih. Artinya, kata-kata tersebut haruslah menyenangkan. Tutur kata seorang percaya seharusnya menyenangkan, menarik, baik hati, dan sangat ramah. Perkataan itu harus merupakan hasil dari pekerjaan kasih karunia Allah di dalam hati kita dan kita mengucapkan kebenaran dengan kasih, seperti juga dalam Efesus 4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Berkata juga janganlah mengeluarkan kata-kata kotor yang tidak membangun, Efesus 4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
"Jangan hambar" menurut gue ini lebih ke sia-sia, does not give any impact. Tau kan rasa sayur tanpa garam? NIV menuliskannya 'seasoned with salt', memang yah anak-anak Tuhan tidak jauh dari garam dan terang. Markus 9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Dengan demikian kita akan tahu bagaimana memberi jawab atau berbicara kepada setiap orang lain. Tentunya dengan jawaban yang tidak menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain. Perkataan yang membangun dan penuh hikmat. Sehingga setiap orang yang mendengar dapat terberkati dengan perkataan yang kita ucapkan. Iblis mempunyai banyak akal untuk membuat kita tidak berhikmat dalam berkata-kata. Salah satunya menurut gue adalah melalui amarah dan emosi. Amarah dapat membuat kita tidak jernih berpikir dan akhirnya mengeluarkan kata-kata yang tidak berhikmat. Mintalah kepada Tuhan agar diberikan hikmat dalam berkata-kata, sehingga perkataan yang kita keluarkan membawa sukacita bagi yang mendengarkan.
So, mulai dari sekarang mari kita beraplikasi untuk berhikmat dalam berbicara dan menjaga setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. Karena jika kata-kata yang keluar itu tidak tepat, maka tersakitilah hati orang yang mendengarkannya. Tuhan memberkati :)
Xoxo,
Dewi Lestari Natalia.
Terbang di atas ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut? Luar biasa!!! Pengen lagi dan lagi, beneran deh!!! Trip kali ini mencoba untuk sedikit menguji nyali dan menantang, yaitu Paralayang atau Paragliding di Puncak bersama dengan tujuh orang cewek-cewek tangguh yaitu ebi, icut, zahara, esra, icha, oliv, dan bea. Perjalanan dilakukan hari Sabtu tanggal 2 Mei 2015 diawali dengan berkumpul di Stasiun Bogor pukul 07.00 WIB.
How to go there?
Kami menyewa salah satu angkutan umum Kota Bogor untuk mengantarkan kami sampai ke tujuan, yaitu Bukit Paralayang. Jadi, karena bertepatan dengan long weekend, kawasan Puncak mengalami kemacetan lalu lintas yang sangat parah. Oleh karena hal itu tarif sewa angkot di Bogor mengalami kenaikan drastis. Pada hari normal, satu angkot jurusan Bogor sampai Puncak dapat di sewa seharga Rp 200.000,- sampai Rp 250.000,- (pulang-pergi) namun berhubung sedang high-season holiday harga sewa angkot dipatok menjadi dua kali lipat sekitar Rp 400.000,- sampai Rp 500.000,-. Sudah mahal, macet pula ckck, perjalanan dari Bogor menuju Puncak yang normal ditempuh hanya 1 jam saja bisa menjadi 4 jam. Lokasi Bukit Paralayang ini terletak di Kawasan agrowisata (Naringgul) Gunung Mas atau lebih dikenal dengan Bukit Gantolle. Sekitar 300 meter dari Masjid At-Ta’awun lalu tinggal belokkan setir dan pasang mata ke kanan jalan (arah Jakarta).
How much we must pay?
Tiket masuk perorangan ke kawasan tersebut sebesar Rp 13.000,- (sudah termasuk asuransi), mobil Rp 5.000,- dan motor Rp 2.000,-. Kawasan tersebut ditutup pada jam 17.00 WIB. So, sebaiknya datanglah ke sana sebelum sore hari. Rombongan kami tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB dan Puji Tuhan, cuaca cerah (tidak panas), angin stabil, tidak ngantri, dan bisa langsung terbang menghilangkan kepenatan selama di perjalanan. Sekali terbang dikenakan biaya Rp 350.000,- (include sertifikat dan asuransi) untuk orang lokal dan Rp 400.000,- untuk WNA.
Pendaftaran dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari H, dengan menghubungi kontak dari pihak Bukit Paralayang. Pendaftaran on the spot sebenarnya bisa dilakukan, namun prioritasnya tetap untuk pendaftar yang sudah booking dan DP jauh-jauh hari. DP di transfer ke rekening Pak Nixon dengan nominal Rp 50.000,- per orang. Sedangkan sisanya bisa dibayarkan langsung di bagian pendaftaran. Karena sudah mendaftar jauh-jauh hari, sesampai di sana kami langsung melakukan pelunasan, pendataan nama urutan terbang dan langsung diarahkan untuk terbang.
How to go there?
Kami menyewa salah satu angkutan umum Kota Bogor untuk mengantarkan kami sampai ke tujuan, yaitu Bukit Paralayang. Jadi, karena bertepatan dengan long weekend, kawasan Puncak mengalami kemacetan lalu lintas yang sangat parah. Oleh karena hal itu tarif sewa angkot di Bogor mengalami kenaikan drastis. Pada hari normal, satu angkot jurusan Bogor sampai Puncak dapat di sewa seharga Rp 200.000,- sampai Rp 250.000,- (pulang-pergi) namun berhubung sedang high-season holiday harga sewa angkot dipatok menjadi dua kali lipat sekitar Rp 400.000,- sampai Rp 500.000,-. Sudah mahal, macet pula ckck, perjalanan dari Bogor menuju Puncak yang normal ditempuh hanya 1 jam saja bisa menjadi 4 jam. Lokasi Bukit Paralayang ini terletak di Kawasan agrowisata (Naringgul) Gunung Mas atau lebih dikenal dengan Bukit Gantolle. Sekitar 300 meter dari Masjid At-Ta’awun lalu tinggal belokkan setir dan pasang mata ke kanan jalan (arah Jakarta).
How much we must pay?
Tiket masuk perorangan ke kawasan tersebut sebesar Rp 13.000,- (sudah termasuk asuransi), mobil Rp 5.000,- dan motor Rp 2.000,-. Kawasan tersebut ditutup pada jam 17.00 WIB. So, sebaiknya datanglah ke sana sebelum sore hari. Rombongan kami tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB dan Puji Tuhan, cuaca cerah (tidak panas), angin stabil, tidak ngantri, dan bisa langsung terbang menghilangkan kepenatan selama di perjalanan. Sekali terbang dikenakan biaya Rp 350.000,- (include sertifikat dan asuransi) untuk orang lokal dan Rp 400.000,- untuk WNA.
Pendaftaran dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari H, dengan menghubungi kontak dari pihak Bukit Paralayang. Pendaftaran on the spot sebenarnya bisa dilakukan, namun prioritasnya tetap untuk pendaftar yang sudah booking dan DP jauh-jauh hari. DP di transfer ke rekening Pak Nixon dengan nominal Rp 50.000,- per orang. Sedangkan sisanya bisa dibayarkan langsung di bagian pendaftaran. Karena sudah mendaftar jauh-jauh hari, sesampai di sana kami langsung melakukan pelunasan, pendataan nama urutan terbang dan langsung diarahkan untuk terbang.
What we do in Bukit Paralayang?
Tidak banyak breifing yang disampaikan oleh instruktur, hanya arahan untuk berlari dan rileks diawal-awal terbang. Sebelum terbang, badan kita dipasangkan alat pengaman dan ransel besar yang bisa juga digunakan untuk menyimpan tas kita. Semua alat pengaman dipastikan oke dan nyaman dipakai, selain itu jangan khawatir karena ada instruktur bersertifikat yang akan mendampingi kita terbang di udara selama 5-10 menit. Saran gue sih, sepersuasif mungkin kita harus melakukan pendekatan kepada instruktur pendamping biar kita di bawa terbangnya lama. Selain itu kalau kamu berani, request aja manufer-manufer atau gaya-gaya terbang yang di luar dari kebiasaan, pasti bakal jadi lebih seru hehe.
Di udara, something you must to do is taking picture. It's safe kok bawa kamera atau tongsis atau handycam di udara asal dipegang dengan erat. Selfie juga bisa loh hihi. Benar-benar amaze banget sama pemandangan di udara, keren banget, sumpah! Jarang-jarang menikmati pemandangan seperti ini dan bisa merasakan rasanya terbang melayang bak burung-burung di udara. Pretty cool! I feel like I'm literally on the top of the world, yiipiieee!!! Angkat kaki tinggi-tinggi, begitulah cara landing yang dianjurkan oleh instruktur, gak berasa tiba-tiba sudah duduk diatas tanah. Tidak ada perasaan takut atau deg-deg-an sama sekali, adanya malah ketagihan dan ingin terbang terus-menerus hehe.
Setelah landing, di lapangan landing akan ada jasa foto dari para crew, dimana satu foto dikenakan biaya Rp 30.000,- per foto dengan ukuran 8R atau Rp 5.000,- per foto untuk soft copy saja (jadi kalau mau soft copy, bring your own disk). Oh ya, untuk sertifikat terbang bisa diambil setelah terbang di meja pendaftaran atau bisa request ke pihak yang bersangkutan untuk dikirimkan via JNE.
Here're some tips:
- Kita gak tahu kondisi angin di atas bagaimana, jadi better kalau kita stand by dari pagi hari sembari menunggu kondisi angin yang memungkinkan untuk terbang. Karena kalau datang terlalu sore, bisa jadi penerbangannya sudah tutup.
- Pakailah baju dan celana panjang yang sekiranya nyaman digunakan (short pants is able, tapi kondisi di atas cukup dingin jadi emang better pakai celana panjang). Don't use skirt or baju ketekan haha. Dan kalau perlu ya pakai jaket, kalau emang kamu gak kuat angin.
- BRING YOUR CAMERA! It's a must! Don't be affraid, it's safe! Sebenarnya ada juga jasa penyewaan Go Pro Camera dengan biaya sewa Rp 150.000,- jika kamu berminat.
- Use sunblock untuk mukamu, menghindari terik matahari kalau kamu kebagian terbang pada siang hari.
- Bring some snacks or foods and drinks. Trust me bakalan susah buat cari makan, apalagi makanan berat.
- Berat badan minimal 45 kg dan maksimal 90 kg. So, watch out your weight!
- Pakai sepatu sport atau sepatu yang tidak mudah lepas dari kakimu. Jangan pakai sendal yah, riskan banget jatuh soalnya.
Paralayang atau paragliding ini bisa jadi alternatif liburan kamu, if you bored with the mall or city hurly-burly. Selain tempatnya yang dekat dengan ibu kota, keseruan terbang di atas awan bisa membantumu menjernihkan kembali pikiran yang suntuk sebelumnya. So, happy paragliding! You won't regret it :)
On the top of the world |
Safety first |
After paragliding landing |
With paragliding team of trip
(Ki-Ka: Dee, Bea, Icut, Icha, Oliv, Esra, Zahara, dan Ebi) |
I believe I can fly,
Dewi Lestari Natalia.
My heart is broken to see my country even the world break. Lack of empathy, less of hearing, pieces of ignorance, ironically in this democracy country, we lost the taste of itself. We are starting growing up individually, and second by second lost of our connection to each other. It breaks my heart when watch people complaining, blaming, dropping, and fighting each other, even the government. Where is sincerity? I ponder. And when we no longer recognize kindness and only strive for competition or satisfaction, where is the joy in this life? Has sisterhood traveled too far? Hmm...
In the middle of globalization issues, what is your opinion? And how do you do with that? In the news of media, I see people have their own opinion and they speak up about that. It's nice. But if you speak without hearing or caring, maybe you feel that yours the one and only truest opinion, where is the value of empathy? People is judging. Almost all the judgments designated to our government or at least to people with the highest position around the issues. Why it must be concern to the leaders? Didn't we realize that maybe we included take the responsibility for the outstanding issues?
Breathing a bit, talking about the issue of prostitution, for example. There're some plans of government policies concerned with the issue. Then, let's move to execution. The government dared to take the action to do the execution for narcotics convicts. And how about the Asian-African Conference commemoration? Does it just the responsible of the government? Maybe mostly yes, but it didn't mean that it regardless the society responsibility, right? So how do you deal with that? What is the right option we shall do? I think there are some things which can we do. Let's role down your eyes in the next sentences:
- Think positively - "Thinking positively changes you whole perspective on life" by Unknown. Who's agree with this statement? I am. Yeah, I suggest you to see whole the issues with positive side. Because it will help you positioning yourself as others. You'll think as if you were them. Although, all the issues have any positive and negative sides, but trust me, if you get the positive one, you will never complaining of something.
- Positioning yourself as others position - This one is the next step after you succeed thinking positively. You should try to feel how others feel in their own position. Let's take an example, if there's an issue about Jakarta which involve the governor of Jakarta, get the positive thinking after that try to positioning yourself as a governor of Jakarta or Jakarta's people. Ah, you can try positioning yourself into one or two characters.
- Don't Judge! - I think the quote "Don't judge a book by its cover" still prevail until this time. So, do we. Especially if we do not know for sure about the truth of the existing. Judging will make an injustice condition. It also hurt someone's heart because it didn't suitable between people's judgement and the their self indeed. Judging will aggravate the issues.
- Talk less, do more! - The word which we must speak up, please speak! But remember, balance your word with action. The smallest of actions is so much better or braver or smarter than the biggest of intentions. This thing is not about the society, but also for the leader in all position. Leadership is all about making good things happen. About getting great things done. About the translation of beautiful ideas into brilliant results.
Yups, overall we must see the issues in many perspective, not just in your perspective or him or her. Be careful, we have surely though positively, stopped judging, talked less, did more, but sometimes still we feel lack of all that things, still complaining with the word 'but'. This word always manages to diminish the positivity that was previously said, reminding us again and again that almost is never enough (like Ariana Grande said). Basically why we always think the government consists of obnoxious individuals when solve the issues and why they sometimes seem irritating when dealing with us might depend on our mindset about them and the issues itself.
I personally think the problem of the issues is well rooted in the mindset of each individual of human society. The chap on the highest seat in the government organization might change but the human resource stays the same. Or whatever, whoever it is, we will face on the issues. And that's not as bad as you think. The reason why I write this post is because I respect somebody who'd dedicate his or her life to serve this great country in the middle of so many outstanding issues. They deserve the perks. If they serve the country. If they serve wholeheartedly and get full supporting from the society. It should be. So, Is the world breaking because of the issues? Maybe. But we can save it, together.
Sincerely wish this made sense,
Dewi Lestari Natalia
I personally think the problem of the issues is well rooted in the mindset of each individual of human society. The chap on the highest seat in the government organization might change but the human resource stays the same. Or whatever, whoever it is, we will face on the issues. And that's not as bad as you think. The reason why I write this post is because I respect somebody who'd dedicate his or her life to serve this great country in the middle of so many outstanding issues. They deserve the perks. If they serve the country. If they serve wholeheartedly and get full supporting from the society. It should be. So, Is the world breaking because of the issues? Maybe. But we can save it, together.
"Also, seek the peace and prosperity of the city to which I have carried you into exile. Pray to the LORD for it, because if it prospers, you too will prosper."
(Yeremia 29:7)
Sincerely wish this made sense,
Dewi Lestari Natalia
It's a passover time of this year that reminded and reprimanded me hardly about how to struggle in the hard situation, when you felt alone and thought that Jesus didn't care about your life. In the passover devotion in my church last night, the preacher told the story about a hymn song writer, Horatio G. Spafford. The preacher told us how Spafford can struggle in the middle of his pain and sadness. All of Spafford's story is written in the song "It is Well with My Soul" or "Dung Sonang Rohangku" in the bataknese.
Background Story
Horatio Spafford (1828-1888) was a wealthy Chicago lawyer with a thriving legal practice, a beautiful home, a wife, four daughters and a son. He was also a devout Christian and faithful student of the Scriptures. His circle of friends included Dwight L. Moody, Ira Sankey and various other well-known Christians of the day.
At the very height of his financial and professional success, Horatio and his wife Anna suffered the tragic loss of their young son. Shortly thereafter on October 8, 1871, the Great Chicago Fire destroyed almost every real estate investment that Spafford had.
In 1873, Spafford scheduled a boat trip to Europe in order to give his wife and daughters a much needed vacation and time to recover from the tragedy. He also went to join Moody and Sankey on an evangelistic campaign in England. Spafford sent his wife and daughters ahead of him while he remained in Chicago to take care of some unexpected last minute business. Several days later he received notice that his family's ship had encountered a collision. All four of his daughters drowned; only his wife had survived.
With a heavy heart, Spafford boarded a boat that would take him to his grieving Anna in England. It was on this trip that he penned those now famous words, When sorrow like sea billows roll; it is well, it is well with my soul..
Philip Bliss (1838-1876), composer of many songs including Hold the Fort, Let the Lower Lights be Burning, and Jesus Loves Even Me, was so impressed with Spafford's life and the words of his hymn that he composed a beautiful piece of music to accompany the lyrics. The song was published by Bliss and Sankey, in 1876.
For more than a century, the tragic story of one man has given hope to countless thousands who have lifted their voices to sing, It Is Well With My Soul.
Song Lyric
When peace, like a river, attendeth my way,
When sorrows like sea billows roll;
Whatever my lot, Thou hast taught me to say,
It is well, it is well with my soul.
Refrain:
It is well (it is well),
with my soul (with my soul),
It is well, it is well with my soul.
Though Satan should buffet, though trials should come,
Let this blest assurance control,
That Christ hath regarded my helpless estate,
And hath shed His own blood for my soul.
My sin, oh the bliss of this glorious thought!
My sin, not in part but the whole,
Is nailed to His cross, and I bear it no more,
Praise the Lord, praise the Lord, O my soul!
For me, be it Christ, be it Christ hence to live:
If Jordan above me shall roll,
No pang shall be mine, for in death as in life
Thou wilt whisper Thy peace to my soul.
And Lord haste the day, when my faith shall be sight,
The clouds be rolled back as a scroll;
The trump shall resound, and the Lord shall descend,
Even so, it is well with my soul.
“Be careful for nothing; but in every thing by prayer and supplication with thanksgiving let your requests be made known unto God. And the peace of God, which passeth all understanding, shall keep your hearts and minds through Christ Jesus."
(Philippians 4:6-7)
References:
http://www.sharefaith.com/guide/Christian-Music/hymns-the-songs-and-the-stories/it-is-well-with-my-soul-the-song-and-the-story.html
....
Dewi Lestari Natalia.
Setiap pagi saat gue menunggu jemputan untuk pergi ke kantor, selalu gue melihat banyak orang berlarian. Terkadang bahkan gue termasuk dari salah satu orang yang berlarian itu. Ada ibu-ibu, bapak-bapak, anak muda, anak kecil, dan kebanyakan orang yang gue lihat saat itu pasti ada saja yang berlari. Apa yang mereka kejar? Rata-rata dari mereka mengejar bus umum yang sudah melaju jauh di depannya. Kenapa mereka rela berlarian demi mengejar bus umum tersebut? Bukan kah masih ada bus umum berikutnya dengan tujuan yang sama? Atau bukan kah ada alternatif bus umum lainnya? Tidak lain, tidak bukan, gue yakin masalahnya bukan karena tidak ada bus atau alternatif lain, melainkan masalah waktu. Ya, waktu adalah sesuatu yang berharga di hidup ini. Waktu tidak pernah bisa diperlambat, dipercepat, diulang, atau pun digantikan. Banyak orang rela berlari mengejar waktu, berharap waktu tersebut bisa berjalan lebih lambat agar tidak perlu terbu-buru untuk mencapainya.
Berlari ini seperti menumpahkan atau menghabiskan tenaga lebih untuk bergerak. Kalau tidak karena terburu-buru, orang tidak akan berlari. Atau bisa saja, karena ingin mengejar sesuatu yang penting orang juga turut berlari. Logikanya saja, untuk apa orang mau menghabiskan tenaga lebih kalau tidak ada suatu kepentingan di dalamnya? Seorang pelari saja berlari untuk mendapatkan medali kemenangan bukan? Hmm, satu lagi, berlari juga dilakukan sometimes untuk 'segera' menghindari sesuatu, berlari dari kenyataan sebut saja sebagai contohnya. Atau berlari karena dikejar anjing misalnya.
Lalu how's the result? Berhasilkah? Berhasilkah menaiki bus umum yang dikejar? Berhasilkah menghindar dari hal yang ingin dihindari? Berhasilkah menjadi juara? It depends on how fast you've ran, right? Semuanya tergantung kepada speed, focus, dan usaha kita. Kemungkinan yang dapat terjadi hanya dua, berhasil dan tidak berhasil. Jika berhasil, pasti kita akan lega, senang dan puas sekali rasanya. Namun jika tidak berhasil, sering kali kita kecewa, menyesal, marah, atau bahkan menggerutu kesal bukan? Berbeda hasil, berbeda pula responnya. Padahal dalam satu cara yang sama, yaitu sama-sama berlari. Bahkan bukan hanya dalam hal berlari, gue rasa dalam segala hal kita punya respon seperti itu, respon depends on the results.
This kind of activity is an unique one, I think. Because we just can run to chase the time. If you walk slowly, hey where are you? Time flies so fast, wake up nd run! Even in the a war, rata-rata kebanyakan prajurit mengawalinya dengan berlari atau bahkan mereka berlari selama berperang. In my conclusion, all the activities yang ada kegiatan berlarinya pasti mempunyai satu tujuan yang sama untuk segera dicapai. Ada secercah perjuangan dalam berlari. Berbicara tentang perjuangan, berarti ada pengorbanan including of that. Dalam berlari kita berjuang untuk mencapai tujuan dan mengorbankan tenaga dan energi bahkan tubuh kita.
Begitu pun dengan Kristus yang telah berjuang untuk menyelamatkan umat manusia dengan mengorbankan diriNya sendiri. Kristus memang tidak segamblang-gamblangnya berlari, tapi lihat perjuangan yang Dia kerjakan. Dia berjuang, Dia berkorban. Bukan waktu yang Dia kejar, tapi hati umat manusia. Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari pada pengorbanan seorang Raja suci yang rela mati demi umatNya yang penuh dengan dosa. Sekarang, tibalah saatnya kita untuk berlari mengejar Dia, menyatakan iman kita, memberitakan kabar sukacita, menjadi berkat bagi sekitar kita. Berlarilah untuk mencapai itu semua, bukan untuk menghindarinya. Berlarilah untuk menjadi pemenang dengan tidak mudah menyerah. Berlarilah dengan semangat dan sukacita seolah-olah di depan sana akan ada bus menuju Kerajaan Sorga. Dalam perjuangan ini pasti ada yang dikorbankan, tapi yang pasti akan ada hasil yang dituai. Sesuatu yang diawali dengan sukacita, gue percaya akan berakhir pula dengan sukacita. Lakukanlah semuanya itu hanya untuk Allah, seperti yang tertulis dalam Roma 11:36 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya". Selamat berlari untuk menyatakan Kristus dalam hidup kita dan orang-orang sekeliling kita.
Happy Good Friday,
Dewi Lestari Natalia.
This kind of activity is an unique one, I think. Because we just can run to chase the time. If you walk slowly, hey where are you? Time flies so fast, wake up nd run! Even in the a war, rata-rata kebanyakan prajurit mengawalinya dengan berlari atau bahkan mereka berlari selama berperang. In my conclusion, all the activities yang ada kegiatan berlarinya pasti mempunyai satu tujuan yang sama untuk segera dicapai. Ada secercah perjuangan dalam berlari. Berbicara tentang perjuangan, berarti ada pengorbanan including of that. Dalam berlari kita berjuang untuk mencapai tujuan dan mengorbankan tenaga dan energi bahkan tubuh kita.
Begitu pun dengan Kristus yang telah berjuang untuk menyelamatkan umat manusia dengan mengorbankan diriNya sendiri. Kristus memang tidak segamblang-gamblangnya berlari, tapi lihat perjuangan yang Dia kerjakan. Dia berjuang, Dia berkorban. Bukan waktu yang Dia kejar, tapi hati umat manusia. Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari pada pengorbanan seorang Raja suci yang rela mati demi umatNya yang penuh dengan dosa. Sekarang, tibalah saatnya kita untuk berlari mengejar Dia, menyatakan iman kita, memberitakan kabar sukacita, menjadi berkat bagi sekitar kita. Berlarilah untuk mencapai itu semua, bukan untuk menghindarinya. Berlarilah untuk menjadi pemenang dengan tidak mudah menyerah. Berlarilah dengan semangat dan sukacita seolah-olah di depan sana akan ada bus menuju Kerajaan Sorga. Dalam perjuangan ini pasti ada yang dikorbankan, tapi yang pasti akan ada hasil yang dituai. Sesuatu yang diawali dengan sukacita, gue percaya akan berakhir pula dengan sukacita. Lakukanlah semuanya itu hanya untuk Allah, seperti yang tertulis dalam Roma 11:36 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya". Selamat berlari untuk menyatakan Kristus dalam hidup kita dan orang-orang sekeliling kita.
Happy Good Friday,
Dewi Lestari Natalia.
Why I choose this word to be the title of my post? I took the word from Introvert and Self, so it became Introvelf haha that's a lil not-so-important-intermezzo. Well, recently I realized that I had some experience or relation with introvert people (let's say them with the introvelf). I have discovered that there's another personality which was very different with my self. Totally. I called them, the introvelf.
The introvelf seems so different with me. BOOM. Like that this falls on my head. That's the reason why I'm so curious with the introvelf. There're so many human population in this world. Reading all of them is impossible, thus trying to understand all humans is not a possible task. But, I try. I feel there's something 'balabalabumbum' into their heart which I can't guess what. Jangankan menebak, mencoba masuk saja tidak bisa. Tapi justru itulah membuat gue penasaran sama the introvelf.
Realized it or not, bahkan beberapa sahabat gue juga termasuk golongan the introvelf loh. Jadi sebenarnya gue sudah lama berteman dengan orang yang karakternya jauh berbeda dengan gue sendiri. Beside makes me feel curious, they sometimes jadi nyebelin juga di mata gue. Why? Because they live with their own word and world without make any sense to others. Kan nyebelin yah? Kayak gak dianggep kesannya. But honestly, maksud mereka gak gitu sih sebenarnya. Ya, namanya juga the introvelf, si asik-sendiri-dengan-dunianya.
According to my analysis (gaya-gayaan), here are some things that make the introvelf become the unique dan nyebelin (sometimes) at the same time haha:
- Talk Less
The Introvelf chooses to talk not as much as the others. Why? Gak tau juga sih, selama ini semua intorvelf intinya irit ngomong. Keiritannya ngomong inilah yang kadang suka bikin sebel orang-orang yang banyak omong kayak gue. Bahkan, mereka tidak suka untuk memulai suatu pembicaraan. Dalam keheningan yang mendalam tanpa ada pembicaraan disitulah The Introvelf merasa nyaman, tapi justru sebaliknya untuk orang ekstrovert seperti gue. Suasana seperti itu adalah suasana kikuk yang menyebalkan krik krik krik.
- Si Misterius
Because they talked less, jadi hanya sedikit cerita yang beredar tentang The Introvelf. Mungkin hanya satu atau dua orang yang tau cerita mendalam tentang diri mereka. If you are not their best friend, jangan harap lo bakal tau seluk beluk mendalam tentang mereka. Berdasarkan pengalaman gue, butuh bakat super kepo dan momen yang pas biar The Introvelf mau cerita tentang dirinya. Inilah yang membuat mereka jadi misterius dan bikin orang jadi penasaran, awww.
- Irit Senyum
Have you ever laughed out load until you can't feel your breathe? Gue sih sering, sampe ketawa tumpeh-tumpeh tanpa malu bahkan. How about The Intovelf? Jangan ngarep deh bisa liat mereka ketawa ngakak sering-sering. Jangankan ketawa, senyum aja irit banget. Jadi berasa bodoh banget deh gue kalau lagi ngelawak di depan mereka. Kayaknya tuh yah, kalau mereka udah senyum beeuuhhh luar biasa banget :")
- Jaim, Cool(kas), atau Jutek?
Gara-gara irit senyum, banyak yang bilang The Introvelf itu jaim. Tapi ada juga yang bilang kalau mereka cool, kul kul kulkas kaliii. Atau malah jutek yah? Abisnya senyumnya irit banget sih. Udah senyumnya irit, ngomongnya irit juga lagi. I'm sure, I must try hard to make a warm conversation between them. But, most of my friends, sejutek-juteknya, sediam-diamnya, sejaim-jaimnya pasti bakalan jawab kok kalau ditanya hehe
- I Can Do It by My Self
Antother thing yang agak arogan dari The Introvelf adalah they always think that they can do everything by their self. Menurut info yang gue dapat sih, bukan karena mereka gak butuh bantuan orang lain, tapi mereka enggan untuk meminta. Ya itu dia, balik lagi ke beberapa point di atas, karena mereka itu rata-rata jaim untuk minta tolong, irit bicara, dan lebih suka suasana yang tenang tanpa gangguan dari luar.
Ya begitulah kira-kira. Beberapa hal itu berasal dari pengalaman gue berteman dengan some of The Introvelf. So far, tidak ada yang aneh dari mereka, namun saja mereka lebih suka ketenangan dibandingkan dengan keramaian. One of my introvelf friends said: "I'm not mad or depressed or antisocial. I just need to not talk anyone for a while and that's okay". Unik yah? haha. Sometimes gue juga sering terjebak penasaran sama The Introvelf, sebenarnya mereka lagi mikirin apa sih? Kok susah banget untuk ditebak haha. Beside of that, The Inrovelf ini kadang suka bikin gue bingung saking sulit dibaca gerak-geriknya dan akhirnya membuat gue bingung juga untuk bertindak atau mengambil sikap, brrrr. But believe me, mereka akan berubah kok saat mereka sudah menemukan orang yang nyaman untuk mereka bercerita atau berteman.
Dear The Introvelf,
Dewi Lestari Natalia.
Have I told you that I have ever been a super busy woman? Yessss, I'm sure that I have told you. Being a kind of busy woman is very drain your time, spend too over your energy, even drop out your healthy life. You will ask for more time, more energy, more sleep, because you have not too much time to spent that all the things in over your day. You will ask for holiday or maybe just a second for take your breathe. It's very difficult to get that in the middle of your countless busyness. It's hard.
Have you ever dream about very long sleep without concerning your busyness? Have you ever think to go out so far away from your place just for screaming out? Or have your ever think of doing nothing? Honestly, for me "yess", I have ever think about all of that things. In the top of my disgust over my busyness, even I have ever think to resign from my office (and it was happened haha) and doing nothing.
Now, I'm in the new office with new 'busyness' things. Am I still busy? NOPE!!! All of my imagination of doing nothing was happened here. (It must be a) Congratulation!!! But....
After you aparted from your bustles, you got what you want of doing nothing, a little time for holiday, even you could breathe all the time you want because there were not something disgust you anymore. You (feel that you) had enough time, no, more than enough, you have so much much much time to relax, to breathe. Did you still feel it's hard? HARD? HARD? YES? NO??? The answer is NO. I didn't feel it's hard anymore. BUT I FEEL HARDER, VERY HARD!!! Arrghhh...
For hyperactive woman like me, it's like a hell if I just sit quitely and do nothing. For easy-to-feel-sleepy woman like me, it's like a comfort bed to be slept if I just shake my legs and do nothing. For orang-yang-terbiasa-sibuk like me, it's like a cake without sugar or a soup without salt if I just do nothing. IT'S VERY HARD!!!
But, that's me with my new job. New employee in my new office has no special task or jobdesk to do. We just help the others employees to do their job. And if they didn't have any job to help by us. Here we are and DOING NOTHING!! Even, I wrote this post in the middle of my doing-nothing-activity haha. And now, I still try to enjoy my new job, because it will never make me asking for more time anymore.
Cheers,
Dewi Lestari Natalia.
Di sela-sela aktivitas yang gabut tapi sibuk, one day trip adalah salah satu solusi untuk mengatasinya. Kali ini gue dan beberapa rekan mengikuti one day trip ke area Bandung, diantaranya Tebing Keraton, Goa Tahura, dan Bukit Moko. Trip kali ini gue pergi bersama Icut (teman SMA) dan teman-temannya Icut. Selain bisa refreshing dan berkunjung ke tempat baru, gue juga bisa kenalan dengan orang-orang baru di sini. Rombongan yang kenal dekat pada trip kali ini ada Arini, Sekar, Empi, Nita, dan Lisa. Nice to meet them yang ternyata worker yang hobi traveling juga. Honestly gue masih cupu banget kalau bicara tentang trip-trip ini hehe because I didn't have so much time, gak tahu kenapa tapi rasanya selalu kurang waktu senggang huft. Okey, let's see the journey of destination:
1. Tebing Keraton
Tebing Keraton ini terletak di jalan Ir. Djuanda, Bandung. Wisata ini berada di area wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda. Biaya masuk ke dalamnya seharga Rp 11.000,- per orang. Untuk mencapai Tebing Keraton, jalan yang dilalui menanjak, sempit, dan berbatu sehingga agak sulit dilalui oleh mobil pribadi, elf, dan bus. Bahkan jika musim hujan, motor pun bisa slip atau jatuh karena jalanan yang licin.
Alternatif lain buat yang berjiwa petualang dan gak punya malu haha, naiklah pick-up yang disetir oleh warga sekitar. Sensasinya heboh banget, seru haha. Untuk pick-up bisa dinaiki di depan Indomaret sebelum memasuki kawasan wisata Taman Hutan Raya, dengan harga Rp 30.000,- per orang untuk pulang pergi, sedangkan ojek Rp 15.000,- sekali jalan. So, kami lebih memilih bernorak-ria dengan pick-up, selain murah, seru banget serasa naik kora-kora sambil menikmati angin semliwir loh. Sesampainya di gerbang Tebing Keraton, kami harus berjalan mendaki kurang lebih 300m menuju tebing. Untung jalan menuju tebing sudah bagus dan tidak licin. So amazing sesampainya di spot paling tinggi di Tebing Keraton, how great our God, bisa menciptakan alam yang begitu indahnya.
Ekspresinya mantap banget haha berasa amazing banget :D |
(ki-ka: Arini, Dee, Nita, Icut, Lisa, Sekar) |
Spot favorit di Tebing Keraton |
So far sih pemandangannya bagus banget dan lingkungannya bersih. Berkali-kali di beberapa sudut jalan dipasang himbauan agar tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merokok atau minum-minuman keras di area wisata. Senang sih, semakin ke sini, masyarakat semakin sayang dan perhatian sama lingkungan sekitarnya.
2. Goa Tahura
Dalam Taman Hutan Raya ini terdapat banyak lokasi wisata yang bisa dikunjungi. Sekali masuk, wisatawan domestik dikenai harga tiket Rp 7.500,- per orang. Bonusnya wisata di sini, selain bisa menikmati pemandangan alam yang segar dan hijau, kita juga bisa mengetahui cerita sejarah pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang dahulu kala. Di sini ada dua goa yang digunakan untuk tempat persembunyian penjajah, ada Goa Jepang dan Goa Belanda. Di dalam goa sangat gelap sekali, tidak ada penerangan, namun ada bekas pemasangan lampu yang terlihat sudah rusak. Untuk jaga-jaga, baiknya kita membawa senter dari rumah sebelum wisata ke goa ini, atau untuk alternatif bisa menyewa senter seharga Rp 5.000,- per buah. Untuk penjelasan sejarah dari goa tersebut, bisa menggunakan jasa tour guide dengan membayar seharga Rp 25.000,- per guide.
Karena keterbatasan waktu, kami hanya mengunjungi Goa Jepang saja karena letak Goa Belanda yang cukup jauh harus ditempuh dengan berjalan kaki (dan kami sudah tidak sanggup lagi haha). Berdasarkan keterangan guide yang kami sewa, Goa Jepang ini panjangnya 2500m dan membentuk huruf E. Goa ini digunakan sebagai tempat istirahat dan persembunyian kompeni Jepang zaman dahulu. Menurut guide kami, goa tersebut dibuat dengan cara memahat bukit tersebut dengan tangan mereka sendiri. Gak kebayang gue gimana cara mahat bukit sepanjang 2500 m. Kalau Goa Belanda katanya lebih panjang dan lebih rumit dalamnya. Bahkan di Goa Belanda ini pernah dijadikan tempat Uji Nyali oleh salah satu stasiun TV, waw.
Pepohonan tumbuh rindang di Taman Hutan Raya
Goa Jepang
Selain Goa Jepang dan Goa Belanda, di Tahura ini juga terdapat tempat Penangkaran Rusa dan Curug Omas Maribaya. Konservasi alam seperti Tahura ini sangat penting untuk di jaga karena di sini hidup berbagai habitat dari mulai tumbuhan sampai ke hewan. Monyet-monyet liar masih banyak ditemukan bergelantungan di antara dahan pepohonan, suara jangkrik atau sejenisnya juga acap kali terdengar. Luar biasa Tuhan menciptakan alam ini untuk dinikmati keindahannya oleh manusia.
3. Bukit Moko dan Puncak Bintang
Tujuan terakhir adalah Bukit Moko dan Puncak Bintang yang berlokasi di Cimenyan, Bandung. Bukit Moko terletak pada ketinggian sekitar 1500 meter dari permukaan laut. Dari atas Bukit Moko kita bisa melihat pemandangan 180 derajat kota Bandung. Oleh sebab itu, warga Bandung menyebut Bukit Moko sebagai puncak tertinggi Kota Bandung. Selain itu, kita juga bisa menikmati pemandangan hutan pinus sambil berjalan menuju Puncak Bintang atau bisa dibilang puncak tertinggi Moko. Menurut cerita sih, kita bisa melihat sunrise dan sunshine dari Bukit Moko, tapi sayang saat itu cuaca sedang mendung sehingga matahari tidak terlihat saat akan meninggalkan tahtanya. Tapi kami tidak kecewa ketika akhirnya kami memutuskan untuk mendaki Puncak Bintang yang katanya adalah puncak tertinggi Bandung. Namun sayang, perjalanan menuju Bukit Moko dan Puncak Bintang sangat sempit dan jalannya kecil serta berbatu. Saran gue sih ke sana mending menggunakan mobil mini bus sejenis Avanza dan jangan menggunakan sedan atau mobil besar, karena cukup sulit medan perjalanannya. Untuk tiket masuknya sendiri sebesar Rp 8.000,- untuk mendaki Puncak Bintang yang dikelilingi oleh Hutan Pinus. Sedangkan untk mencapai Bukit Moko, tidak digunakan biaya kecuali biaya parkir kendaraan.
View pemandangan Kota Bandung 180 derajat dari Bukit Moko |
Selfie sembari menunggu sunset yang tak datang |
Selfie di perjalanan menuju Puncak Bintang |
Bintang besar sebagai lambang Puncak Bintang |
Puncak Bintang |
Puncak Bintang |
Perjalanan diakhiri dengan pemandangan malam Kota Bandung dari Puncak Bintang Bukit Moko yang di guyur hujan rintik-rintik. Puas banget di trip kali ini, bisa menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan yang kembali menyadarkan gue, betapa kecilnya manusia dibandingkan dengan kuasa Tuhan. Tapi seringkali secara tidak sadar kita menyombongkan diri dan merasa paling besar. Tetiba jadi ingat lagu sekolah minggu dulu yang judulnya "Surya Bersinar" dan "Biarpun Gunung-Gunung Beranjak". Luar biasa.
Anyway, ini pertama kalinya gue ikut trip bareng-bareng teman baru. Biasanya trip sama teman-teman sendiri dan semuanya di atur sendiri. Ternyata enak juga ikut trip instan gini, selain menghemat tenaga untuk ngumpulin orang-orang yang kesibukannya beda-beda, bisa kenalan sama teman baru juga (bahkan Sekar sama Empi jadian gara-gara ikut trip gini loh hihi), dan gak usah repot-repot nyiapin segala denah, makan, tiket, dll tinggal terima beres aja hehe. Tapi yah mungkin harganya lebih mahal dibandingkan dengan trip yang direncanakan sendiri. Next trip, tunggu ceritanya yah :)
Penikmat hobi baru,
Dewi Lestari Natalia.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)