In Life Thoughts Tips & Tutorial

WHO I THINK YOU SHOULD FALL IN LOVE WITH


  • Fall in love with someone who makes you laugh. Cliché I know, but if they can make you laugh, you’ll be happier. While a perfect smile, and toned body are nice, if they can’t make you laugh it’ll never last. You can only depend on physical features for so long.
  • Fall in love with someone who you look forward to sleeping with. Not in a sexual way, but actually sleeping. Sleeping with someone is one of the most intimate things you can do, so find someone who makes you excited to lie down in bed with after a long day.
  • Fall in love with someone who makes you do what you love. If you’re a writer, find someone who gives you a reason to write, and if you’re a singer, find someone who makes you sing,. Maybe you’re an artist; well I hope you find someone who fills your life with such passion that you create the most beautiful works of art this world has ever seen.
  • Fall in love with someone who makes you lose your words. I know it sounds weird, but I mean it in the most sincere way. Their presence in your life alone should make you so overcome with joy that you can’t even begin to explain. Losing your words can sometimes be the best feeling.
  • Fall in love with someone who makes you grateful. The person you’re in love with should make you thankful for not only them, but the little things in life. Being grateful is one of the most important qualities in life.
  • Fall in love with someone who appreciates the little things about you. Maybe they notice the way you talk faster when you’re nervous, or the way you look when you focus. The fact that they study you enough to pick up on the smallest things you do means more than you can understand.
  • Fall in love with someone who keeps your feet on the ground. While it is said that love should make you fly, I also believe that love should keep you grounded. It’s easy to let things, good and bad, get to your head. Fall in love with someone that will keep you true to yourself.
  • Fall in love with someone who knows they have bad days. Not everyday will be sunshine and rainbows. Some days will be hard, and even at times you will lose sight of why you have worked so hard to keep things going. No relationship is perfect, so fall in love with someone who knows that.
  • Fall in love with someone who is comfortable in silence with you. Quietness is powerful, and sometimes just needed. Find someone who can sit down and watch a movie with you without the constant sound of your voices. 
  • And lastly, fall in love with the person who makes you the happiest. Regardless of race, gender, or societal views, love them and don’t be afraid. You deserve to be happy; so don’t cheat yourself due to the fear of judgment. Love is special and hard to come by, but I hope you find it.

I think the first point must be fall in love with someone who has a vision in Christ along their life. So, they know where will he run and put their life into. They will bring you together with them and start a new life with both of your vision together in Christ because they'll have known their own path with Christ firstly.

This post was re-blog-ed from one of my following tumblrs. But I forgot who and whoever you are, I want to say thank you for this pretty nice article :)




Love you,
Dewi Lestari Natalia.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments


In Life Personal

Kata Orang Gue Aneh

Kalau berbicara tentang wanita cantik yang bergaya to the max dalam kesehariannya, jelaslah itu bukan aku. Aku hanya bergaya dengan jeans skinny dipadu t-shirt oblong berwarna polos gelap (kebanyakan) dengan sepasang flat shoes menempel di kakiku. Terkadang aku memakai short dress dengan tambahan aksesoris kalung dipadu flat shoes atau wedges shoes, ini pun hanya seminggu sekali di hari Minggu ketika sedang bergereja. Aku tidak secantik Barbie, seputih salju, semanis gula atau pun sekeren wanita masa kini. Aku hanya wanita sederhana yang terlalu malas menjadi sorotan. Aku juga tidak eksis seperti wanita sosialita, aku hanya wanita yang menjalani hidup ini apa adanya sesuai dengan apa yang ada dalam diriku, tidak melebihkan atau menguranginya. Aku lucu dengan humorku sendiri tidak peduli orang lain menganggapnya garing segaring krupuk atau alot sealot makanan basi. Aku banyak bicara sampai kadang terlalu banyak dan tidak tersaring apa saja yang keluar dari mulut bawelku ini. 

Aku menyukai kebersamaan dan membenci kesendirian. Namun, aku juga sering sebaliknya. Aku membingungkan, bukan? Aku adalah wanita dengan watak kombinasi sanguinis dan koleris. Terlalu bahagia untuk bersedih, terlalu tangguh untuk di bantu. Dalam hitungan detik aku bisa menjadi si periang yang selalu suka tertawa dan aku pun tetiba bisa jadi si pemurung yang menangis meraung-raung. Suka memerintah dan bergerak secepat angin itulah sisi diriku yang lain. Aku mandiri dengan caraku sendiri meskipun orang lain melihatnya ganjal dan tidak masuk akal. Aku terlalu ekstrovert untuk menyembunyikan perasaanku, terlalu mudah ditebak. Kalian bisa menumui sosokku yang amburadul diantara kerumunan teman-temanku di kantin atau rumah makan. Jika kalian tidak dapat menemuinya, temuilah aku yang duduk manis di coffee shop semacam Starbucks dengan novel ditanganku atau laptop didepan mataku sambil mendengarkan musik melalui headset yang terpasang pada telingaku, tanpa teman-temanku, aku seorang diri. Aku bisa menghabiskan waktuku untuk dua hal tersebut selama berjam-jam sampai aku benar-benar selesai, karena aku tidak suka melakukan suatu hal setengah-setengah.

Aku mungkin bukan pendengar yang sangat baik, karena sometimes aku juga ingin didengarkan. Tapi aku mampu memberikan solusi dengan cepat tanpa pikir panjang untuk suatu hal yang telah aku dengar. Bijaksana tidak bersinar terang dalam kepribadianku, namun aku bisa menjadi orang yang paling bijak ketika Tuhan berkehendak untuk memakaiku menjadi bijak. Aku mungkin bisa dibilang populer tapi tidak sepopuler Si Barbie yang dikenal orang-orang sejagad raya bak artis panggung dunia hiburan atau Si Einstein yang dikenal dengan keenceran otaknya. Aku terkenal karena aku suka sekali menjalin relasi di tempat-tempat dimana Tuhan menempatkan aku. Hal ini membuatku mempunyai banyak teman dan sedikit menyandang gelar 'populer'. Aku lebay, ya terlalu ekspresif untuk berekspresi, terlalu banyak ini, terlalu banyak itu, terlalu yang paling terlalu sampai orang-orang menafsirku sebagai orang yang lebay. Aku bisa sangat berusaha keras untuk mendapatkan apa yang aku mau dan pantas dapatkan. Bukan aku, kalau jatuh sedikit lalu langsung menyerah.

Mungkin banyak orang tak percaya kalau aku bisa sekalem tuan putri darah biru dan sediam tembok membisu. Aku bisa seperti itu, saat aku seorang diri dengan sekumpul masalah dalam otak dan hatiku. Lalu saat kembali bersama orang lain aku bisa segera berubah menjadi seperti air beriak dan jam weker yang menyala, sangat berisik. Aku tidak ingin terlihat lemah tak berdaya di depan orang lain, aku tidak ingin masalahku muncul dan merusak citra periangku di depan orang banyak. Bukan munafik, hanya tidak ingin membuat orang bertanya dan merusak suasana dengan perkara-perkaraku. Si perusak suasana, beberapa kali pernah mampir disebutkan tentang diriku. Biasanya hal ini disebutkan ketika aku mulai lupa menaruh benda-benda milikku, lupa nama orang-orang disekitarku, lupa apa yang seharusnya aku lakukan. Penyakit lupa kronis ini melekat kuat dalam diriku, short memory brain syndrome namanya. Atau bahkan aku bisa jadi si perusak suasana ketika otakku terlalu lamban untuk berpikir dan terlalu susah untuk menyinkronkan diri dengan keadaan, aku si lemah otak. 

Kasih kepada sesama selalu berusaha aku praktekan dalam kehidupanku. Belajar mengasihi adalah pelajaran favoritku. Tapi entah kenapa kasih itu sering kali hilang ketika ada sesuatu yang tidak beres. Itulah mengapa aku menyebutkan belajar, aku masih dan terus akan selalu belajar untuk mengasihi. Apalagi untuk beberapa orang yang kerap menganggapku aneh, aku perasa dan lebih dominan menggunakan perasaan dibandingkan dengan logikaku. Banyak orang bilang aku aneh berdasarkan aku dan karakterku. Tertawaku aneh, sifatku aneh, cara berpikirku aneh, keluargaku aneh, jokes-ku aneh, ya pokoknya diriku aneh. Namun aku bahagia dengan keanehan yang ada padaku. Itulah yang memberikan warna pada kehidupanku. Bagai keanehan pelangi yang selalu muncul sehabis hujan, keanehan burung pipit yang tidak diberi makan namun bisa terus hidup, keanehan bunga bakung yang tidak memintal dan tidak berdandan namun tumbuh begitu indah, itulah diriku. Walaupun aneh, tapi bisa menjadi indah pada saat yang tepat. Tuhan tidak pernah salah menciptakan aku yang sering dibilang aneh ini. Tuhan justru punya tujuan yang luar biasa dibalik ciptaanNya yang aneh ini. Aku adalah aku, yang tidak sempurna tapi bisa disempurnakan oleh indahnya rencana Tuhan dalam hidupku. Bukan menjadi hal yang penting mengenai 'kata orang, aku aneh' sebab yang terpenting adalah 'kata Tuhan, aku berharga (dengan segala keanehanku)'. 


"I'm beautiful in my way cause God makes no mistakes
I'm on the right track, baby I was born this way
Don't hide yourself in regret just love yourself and you're set
I'm on the right track, baby I was born this way"
(Born This Way - Lady Gaga)


"Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya."
(Yeremia 18:4) 





Salam (lebih) kenal,
Dewi Lestari Natalia.

Read More

Share Tweet Pin It +1

1 Comments


In Life Thoughts

-

“It’s not about finding someone who won’t fight with you, or make you sad, or mad. It’s about finding the person who will still be standing there, wiping the tears away, holding you in their arms after a fight, and it’s about finding the one who will never leave, no matter how hard things get. I believe that two people are connected at heart, and it doesn’t matter what you do or who you are or where you live, there are no boundaries or barriers of two people are destined to be together.”

-Julia Robert-

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments


In Life Thoughts

Good Friday

Hari ini adalah Jumat Agung, yaitu hari peringatan akan kematian Tuhan Yesus.
Jumat Agung tahun ini, aku diingatkan tentang satu hal, PENGAMPUNAN. Sederhana dan sudah sangat sering didengar sih sebenarnya. Kembali lagi ke teladan Tuhan Yesus yang rela berkorban untuk mengampuni dan menebus dosa manusia, and so do us. Kita yang telah diampuni ini selayaknyalah dengan tulus hati juga mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Tuhan Yesus yang suci tak bercela saja rela mengorbankan diriNya disiksa, disalibkan untuk mengampuni dan menebus dosa manusia. Sombong banget dong kalau kita (yang adalah sesama orang berdosa) sulit untuk mengampuni orang lain, padahal Tuhan Yesus sendiri yang telah memberi teladan kepada kita. Intinya dari Firman yang aku nikmati hari ini (ayat kotbah diambil dari Lukas 23:33-43) "FORGIVEN TO FORGIVE".

Seberapa besar kah pengampunan yang telah Tuhan berikan?

Sudahkah kita mengampuni orang yang bersalah terkhususnya kepada kita?
Sudahkah pengampunan Tuhan Yesus menyadarkan kita dan mendorong kita untuk mengampuni?
Masihkah kita angkuh untuk memaafkan?


Selamat merenungkan dan merefleksikan makna Jumat Agung dengan lebih sungguh lagi.
Tuhan memberkati :)



Happy Good Friday,
Dewi Lestari Natalia.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments


In Life Personal

PSPO UI

Paduan Suara Persekutuan Oikumene Universitas Indonesia (PSPO UI)
-mengingat setiap detail saat Tuhan memrosesku di persekutuan ini-

Sometimes, I like to spend my time reviewing the old photos or videos or anything which remembered me to something. Sampai tiba saatnya aku membuka folder berjudul PSPO UI di laptop dan menemukan buku kitab PSPO (huehehe). I saw the pictures one by one while I was giving my little smile and big laugh (teringat masa-masa saat di foto-foto tersebut). 

Mari kita putar waktu ke tahun 2010, when I met them at the first time and felt in love with them (lebay haha).

Saat itu aku mengikuti POJ (Persekutuan Oikumene Jumat) di FTUI (GK.306) dan aku ingat betul bahwa itulah pertama kali aku mengenal PSPO UI. Sebuah paduan suara (yang saat itu aku belum tahu namanya) berpakaian seragam batik, terdiri dari beberapa orang wanita (kebanyakan) dan pria yang menyanyikan lagu 'Hati Sebagai Hamba'. Awalnya agak aneh, karena salah satu dari anggota paduan suara tersebut menceritakan sekilas tentang lagu yang akan dinyanyikan (hey, for what? waktu berjalan nih, buruan kek langsung nyanyi. Batinku saat itu). Saat mereka bernyanyi aku sedikit amazing karena paduan suara ini bernyanyi cukup bagus dan terlihat sangat menikmati lagunya, sampai pada akhirnya di akhir penampilan kembali salah satu dari mereka menceritakan siapakah mereka itu. Ternyata mereka adalah Paduan Suara Persekutuan Oikumene UI, yang merupakan wadah pelayanan POUI dalam bidang puji-pujian. Sangat tertarik tentunya, secara aku jatuh cinta pertama kali dengan musik di sebuah paduan suara saat aku sekolah minggu, ya paduan suara.

PSPO UI merupakan tempat dimana Tuhan memrosesku menjadi pribadi yang lebih sabar dan humble. Motto PSPO yang selalu ku pegang dimana pun Tuhan tempatkan aku untuk bernyanyi:
"Singing with understanding, singing with your heart, and singing with your best"
Bukan perkara mudah saat aku harus menyisihkan waktu seminggu dua kali guna berlatih bersama PSPO di tempat latihan yang sangat jauh (di samping RS Bunda Margonda, di vokasi, di fasilkom, di SC Kober, di fisip, dll) serta jadwal kuliah yang bentrok dan sangat padat, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah saat aku harus merendahkan hati untuk tidak menonjolkan suara pribadi dan menyamakannya dengan suara orang-orang di sebelah kanan dan kiriku saat bernyanyi, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah saat aku harus belajar bersosialisasi (make a friend) dengan orang-orang baru yang sangat berbeda latar belakangnya, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah untuk belajar lagu dan mendalami/memahami lagu secara mandiri, apalagi aku sedikit kurang mengerti memahami lagu saat itu, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah untuk datang latihan dan fokus berlatih di saat tugas/kuis/ujian kuliah berlangsung serta tuntutan organisasi lain yang berdatangan, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah saat aku harus memperhatikan duta-duta lain (apalagi aku adalah orang yang cuek dan masa bodo) di saat diri sendiri juga sedang butuh perhatian, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah saat aku harus belajar menyesuaikan diri dengan kesibukan berbagai macam orang sementara diriku sendiri juga memiliki kesibukan lain selain PSPO, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah saat aku memberi diri sebagai pengurus PSPO bersamaan dengan pengerjaan skripsi sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah saat kami (pengurus) harus mengerjakan bagian yang lebih banyak dan lebih kompleks dari pada yang lain (termasuk menentukan lagu yang akan dinyanyikan, menyiapkan partitur lagu, datang lebih dulu, dll) serta harus selalu menjaga beban itu ditengah beban-beban berat lainnya, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah saat kami harus mencari tempat latihan dan jadwal latihan yang sesuai dan cocok dengan seluruh duta PSPO, belum lagi menghadapi kenyataan bahwa kuantitas duta yang sangat banyak berbanding terbalik dengan kehadiran duta setiap latihannya, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah untuk aku bisa membagi waktu, waktu untuk kuliah, waktu untuk latihan, atau pun waktu untuk diriku sendiri, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah ketika kami sangat bergumul dan merindukuan kehadiran duta-duta cowok yang semakin hari, semakin menipis jumlahnya dan PSPO terancam menjadi paduan suara wanita, dan disisi lain Tuhan memberikan jumlah duta-duta cewek yang melimpah namun berfluktuasi frekuensi kedatangannya, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah saat aku menghadapi berbagai tentangan dari orang tuaku karena banyak waktuku yang aku habiskan bersama kegiatan-kegiatan non-akademis, memberi pengertian kepada mereka bahwa inilah ladang pelayananku, tapi Tuhan memudahkan itu terus-menerus.

Bukan perkara mudah untuk menjaga kesehatian, mempertahankan semangat dan komitmen seluruh duta untuk bisa terus datang latihan serta menghidupi visi-misi PSPO (bahkan sampai menimbulkan konflik yang meimbulkan air mata dalam menghadapinya, aku butuh untuk lebih berhikmat dalam hal ini), dan Tuhan masih memrosesku untuk bisa melewati fasa ini.

Ya itu semua bukanlah perkara yang mudah untuk dikerjakan, tapi Tuhan berproses dan membuatku bisa melalui setiap perkara itu. Prosesnya tidak mudah tapi dari situ aku banyak belajar, terutama belajar untuk bisa mementingkan kepentingan bersama dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Sekarang aku mengerti mengapa Tuhan menempatkan aku di sini, di PSPO. Tuhan ingin aku diproses melalui berbagai macam perkara supaya aku bisa lebih sabar, lebih dewasa, lebih berserah, lebih humble, lebih terbuka, lebih perhatian, lebih rendah hati, dan lebih baik tentunya. Bukan hanya belajar tentang teknik bernyanyi dalam paduan suara, tapi aku juga belajar tentang sikap seorang pelayang dan seorang hamba, belajar banyak hal tentang puji-pujian kepada Allah, belajar bersosialisasi dengan orang lain yang memiliki banyak perbedaan latar belakang, belajar memahami bagaimana pujian itu berbicara melalui nyanyian sehingga setiap orang yang mendengarnya bisa merasakan pujian itu sendiri, dan tentunya belajar untuk berubah menjadi lebih baik.

Aku memang suka bernyanyi, tapi aku lebih suka cara Tuhan memrosesku melalui pembelajaran akan nyanyi-nyanyian yang aku nyanyikan, terutama di dalam PSPO ini. Aku menikmati cara Tuhan memrosesku di persekutuan ini. Aku menikmati kebersamaan dengan setiap orang yang turut ambil bagian dalam persekutuan ini. Di sini aku mendapatkan keluarga baru, teman-teman baru, sahabat-sahabat baru, yang dapat menjadi tempat berbagi keluh dan kesah bersama.

Aku bersyukur Tuhan telah menempatkan aku di sini. Selama 2,5 tahun melayani bersama teman-teman PSPO UI, sekarang aku mengerti betapa berharganya hal ini setelah perlahan-lahan aku belajar melepaskan diri dari persekutuan ini. Untuk bisa lepas dari persekutuan ini pun, aku masih belajar. Secara status mungkin tugasku hampir selesai bersama PSPO UI, duta-duta baru akan segera berdatangan, pengurus-pengurus baru pun sedang Tuhan persiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin para duta, alumni-alumni baru pun akan segera bergabung bersamaku untuk mengakhiri pelayanan ini. Terima kasih PSPO telah menjadi bagian dalam hidupku, terima kasih Tuhan Yesus untuk setiap proses yang telah Tuhan berikan dalam membentukku.
"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu." 
Kolose 3:16

*) inspired by Sari Agustin Simbolon (FH 06)
Tuhan telah menjawab doa Ka Sari untuk memberikan keturunan yang banyak kepada PSPO, seperti kepada Abraham. Hal ini dapat dilihat dari jumlah duta yang mencapai 50-60 orang. Sekarang mari terus berdoa dan meminta agar Tuhan tetap menjaga setiap duta PSPO untuk bisa terus semangat dalam menyanyikan puji-pujian untuk melayani Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah ingkar janji dan Dia setia :)




Grateful and graceful,
Dewi Lestari Natalia. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments


In Life Personal Song

Problems?

prob·lem [prob-luh m]
noun

  1. any question or matter involving doubt, uncertainty, or difficulty.
  2. a question proposed for solution or discussion.
adjective

  1. difficult to train or guide; unruly: a problem child.
  2. Literature. dealing with choices of action difficult either for an individual or for society at large: a problem play.
There is no life without the problems, right?
Karena tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Kita semua adalah manusia yang berdosa, maka dari itu hidup kita pasti tidak lepas dari masalah. Problems. And that's what I feel right now. Actually sih it's not a really big problem, tapi entah kenapa selalu mebayang-bayang kehidupan gue. Bisa dibilang gue termasuk extrovert type of person, but recently I feel like an introvert one. I don't know why. I just feel I've lost, confused, and miss trusted to each other. Gatau deh yah apa sebabnya. Brr, aneh, so weirdooooooo.

Tapi gue berterima kasih sama yang namanya 'sahabat'. Yang mau sharing tentang masalah-masalah dalam hidupnya, sahabat yang mau mendengar (karena bagi gue, mendengar sudah cukup) keluh-kesah dalam masalah gue, dan tentunya sahabat yang masih setia ada dalam setiap masalah yang gue hadapi. Gue bukan orang yang mau terbuka untuk menceritakan masalah, tapi gue cukup terbuka jika ditanya atau diminta untuk menceritakan masalah gue. Terkadang masalah-masalah tersebut dapat menimbulkan suatu spekulasi dari beberapa pihak, baik itu spekulasi positif atau pun negatif. Jangan takut (jika ternyata spekulasi yang ditimbulkan adalah spekulasi negatif) untuk menghadapinya. According to me, masalah itu untuk dihadapi, bukan untuk dihindari atau ditakuti. Stay positive and keep pray on. 

There are some songs to help moving your mood up or just for entertaining your self when you have any problems:
"Our Father knows what's best for us
His ways are not our own
So when your pathway grows dim
And you just can't see Him,
Remember you're never alone" - Trust His Heart by Babbie Mason
"When I find myself in times of trouble
Mother Mary comes to me
Speaking words of wisdom, let it be" - Let It Be by The Beatles
"If you're troubled, you just gotta let it go
If you're worried baby, you just gotta let it go
All your hustles aint for nothing, you just gotta take it slow
When you need me baby, all you do is let it go" - Troubles by Alicia Keys
So, sekarang tau dong masalah-masalah itu mau diapain? Gak peduli spekulasi apa yang timbul, percayalah masalah itu mengajarkan kita banyak hal dan sometimes bahkan bisa mendewasakan kita secara tidak langsung. Let's solve the problems, don't run for it!!! Intinya sabar dan positive thinking. 

Terinspirasi dari sahabat sepelayananku di gereja (dipenghujung tanggal 12 April 2014)




Hello Goodbye Problems,
Dewi Lestari Natalia.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments


In Life Thoughts Tips & Tutorial

Pesta Demokrasi Indonesia

(Again) It is 1 a.m in the middle of night. This year, Indonesia would celebrate a big event named 'Pesta Demokrasi', tepatnya pada tanggal 9 April 2014 (hari ini) sekitar pukul 08.00-13.00 seluruh rakyat Indonesia akan mengikuti Pemilu alias Pemilahan Umum untuk para calon legislatif. Honestly, I'm not a person who is very interest with the politic issues. Mendengar kata politik aja kayaknya malas banget. Tapi semejak awal tahun 2014 ini, isu politik semakin familiar di telinga masyarakat. Sebagai kaum muda, generasi penerus bangsa, it shouldn't like me yang bersikap acuh tak acuh terhadap perkembangan politik bangsa sendiri. Inilah saatnya kaum muda menyampaikan aspirasinya dalam memilih calon-calon pemimpin rakyat pada periode yang akan datang ini.

Gue sendiri gak tahu banyak tentang aturan-aturan Pemilu atau pun tentang para kandidatnya. Tapi setidaknya gue gak mau hak pilih gue terbuang sia-sia (minimal gak golput lah). Jadi, sudah sekitar dua atau tiga hari belakangan ini gue sedikit mencari tahu tentang perkembangan Pemilu ini dengan lebih detail lagi. Sedikit banyak hal yang gue dapat dari televisi, perbincangan dengan teman, dan browsing dari internet atau bahkan dari broadcast message di chat media (line, what'sapp, bbm) yang berisi tentang beberapa info berkaitan dengan Pemilu. In my opinion, kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab haruslah menggunakan hak pilih kita dengan sebaik mungkin. Baik itu relatif sih, tapi setidaknya:
  1. Jangan mau menjual suara anda dengan iming-iming amplop nominal sekitar Rp 50.000,00 - Rp 200.000,00 (menurut beberapa sumber sekitar gue yang benar-benar mengalaminya). Prinsip yang salah: "Saya gak tahu mau milih siapa, belum ada amplop yang datang ke saya" atau "Saya akan pilih si A, karena kemarin saya dapat amplop dari TS si A". Kurang lebih seperti itulah.
  2. Jangan mager (malas gerak) untuk pergi ke TPS yang mungkin jaraknya tidak sampai 2 km dari tempat tidur anda. Datanglah tepat waktu.
  3. NO GOLPUT!!! Menurut beberapa info, jika kita golput (tidak melakukan pemilihan, padahal sudah terdata atau terdaftar) maka akan ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab bisa menyalahgunakan surat suara kita demi kepentingan pribadi yang tidak baik. Mau kayak gitu? Haknya disalahgunakan dan bisa saja berdampak negatif bagi Indonesia ke depannya. Mau??
  4. Memilih berdasarkan hati nurani. Khusus untuk yang buta politik seperti gue, ada baiknya sedikit usaha lah. Misalkan dengan browsing nama-nama kandidat di sekitar dapilnya, partai-partai, atau bahkan tata cara memilih. Minimal kita tahu sedikit background atau gambaran si kandidat dan partainya.
  5. Tidak terpengaruh bujukan atau dorongan dari pihak-pihak tertentu, contohnya orang tua. Gak jauh-jauh deh, berdasarkan diskusi gue dan beberapa temen gue lainnya, orang tua kita hampir sama, menyuruh kita untuk memilih si A dari partai B. Alasannya sih klasik tapi saran gue sih jangan terpengaruh, pilihlah sesuai dengan pilihan anda.
Anyway, talking about this democratic issues sebenernya menarik untuk dibahas. Gimana gak menarik? Secara hal ini akan berkaitan dengan pemimpin bangsa Indonesia selama 5 tahun ke depan (disamping, ini adalah pemilu ketiga gue yang mana pemilu tahun ini adalah pemilu pertama gue dalam pemilihan presiden, sementara pemilu sebelumnya adalah pemilu untuk Walikota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat). Presiden Indonesia nih. Pemimpin nomor satu Bangsa Indonesia. Pemimpin seperti apakah yang akan memipin Indonesia selama 5 tahun ke depan ini? Apa yang akan dilakukan oleh si pemimpin tersebut selama 5 tahun ke depan? Sejauh mana si pemimpin dapat membawa Indonesia menuju kesejahteraan? Semuanya ada ditangan kita (walaupun hanya sebagian keciiiiiil yah, secara gak langsung kita juga bereperan dalam menentukannya), sejauh mana kita mau peduli dengan bangsa ini.

"Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu"
Yeremia 29:7

Bahkan Alkitab pun menuliskan agar kita mengusahakan kesejahteraan bangsa kita, dimana Tuhan telah menempatkan kita. Selain itu pun, kita harus mendoakannya dalam setiap doa kita.
Gue gak bisa nulis banyak, karena pengetahuan gue pun masih dangkal banget, tapi harapan gue salah satunya adalah semoga semua rakyat Indonesia bisa merasakan semangat Pesta Demokrasi bangsa Indonesia. Dukungan dan doa selalu gue panjatkan untuk kesejahteraan Indonesia tercinta.

PRO DEO ET PATRIA - Untuk Tuhan dan Bangsa




Selamat memilih,
Dewi Lestari Natalia.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments