In Jepang Travel

5 Tempat Wisata Terkenal di Kyoto

Traveling ke Jepang tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Kyoto, kota yang sangat terkenal dengan budaya Jepang yang kental. Banyak sekali destinasi wisata tradisional di Kyoto. Tapi jangan salah, alih-alih tradisional namun kenyataannya semua wisata di Kyoto mengusung suasana yang modern namun dibungkus dengan cerita sejarah dan budaya yang kental. Sayang sekali saat itu aku hanya punya satu hari untuk keliling Kyoto.

Sejujurnya satu hari keliling Kyoto tidaklah cukup, banyak sekali tempat menarik yang bisa diexplore di Kyoto. Namun, karena keterbatasan waktu aku hanya berkunjung ke tempat-tempat iconic yang menjadi ciri khas wisata di Kyoto. Berikut adalah 5 destinasi wisata yang tidak boleh kamu lewatkan saat traveling ke Kyoto:
1. Fushimi Inari Taisha
Setibanya di Kyoto, destinasi pertama yang aku kunjungi adalah Fushimi Inari Taisha, sebuah kuil Jepang yang memiliki ribuan tori (gerbang kuil). Akses menuju Fushimi Inari sangatlah mudah, dari Kyoto Station naik kereta JR Nara Line kemudian turun di Inari Station. Perjalanan hanya memakan waktu 5 menit dengan 2 pemberhentian. Gerbang masuk Fushimi Inari berada persis diseberang pintu keluar Inari Station. Tidak ada tiket masuk untuk memasuki kawasan ini, alias gratis.
Gerbang masuk Fushimi Inari
Write your message here
Fushimi Inari sendiri merupakan kuil atau tempat berdoa bagi agama Shinto yang cukup terkenal dan bersejarah. Kuil ini didedikasikan untuk Inari atau dewa padi. Kuil ini didominasi dengan ribuan tori berwarna oranye yang terletak dibelakang kuil besar. Deretan tori inilah yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berfoto. Untuk menyelusuri seluruh daerah Fushimi Inari sampai ke atas bukit, dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam.
Deretan tori oranye
Lingkungan sekitar Fushimi Inari sangat menarik, banyak kios-kios dengan penampakan yang lucu dan menarik yang menawarkan berbagai souvenir, makanan, ice cream matcha, dan ada juga restoran otentik tradisional khas Jepang. Selain itu, terdapat juga penyewaan kimono, baju tradisional Jepang, yang dapat kamu gunakan sambil berkeliling Fushimi Inari.
Bangunan di lingkungan Fushimi Inari
2. Kinkaku-ji Temple
Beruntungnya selama di Kyoto, aku bertemu dengan salah satu rekan yang tinggal di Jepang dan dengan baik hati mengajakku keliling Kyoto bersama keluarganya dengan mobil pribadi. Selepas dari Fushimi Inari Shrine, aku melanjutkan perjalanan menuju Kinkakuji Temple. Tiket masuk Kinkakuji Temple pada tahun 2017 adalah seharga 400 Yen untuk orang dewasa, selain tiket akan diberikan juga peta dan kertas sejenis jimat yang bertuliskan kanji Jepang yang aku pun tidak mengerti artinya apa haha.
Kinkakuji Temple
Kinkakuji Temple terkenal dengan istilah "Golden Pavilion" yang merupakan simbol dari Kyoto. Kuil utama adalah bangunan yang berlapis emas yang terletak dipinggiran danau. Kuil ini dibangun pada tahun 1955 dan selesai pada tahun 1987. Area Kinkakuji sendiri sangatlah luas, namun suasananya sangat sejuk karena banyak sekali pepohonan di sepanjang jalan.
Salah satu kuil di kawasan Kinkakuji
Salah satu bangunan di Kinkakuji
3. Kiyomizu-dera Temple
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore ketika aku tiba di Kiyomizudera Temple, suasana sudah mulai sepi dan banyak orang yang berjalan meninggalkan temple. Beruntungnya Kiyomizudera Temple masih buka sampai dengan pukul 6 sore. Sepanjang perjalanan menuju gerbang utama banyak toko yang menjual souvenir dan makanan, yang uniknya setiap toko menyediakan tester yang bisa kita coba secara gratis.
Gerbang utama Kiyomizudera Temple
Tiket masuk yang harus dibayar adalah seharga 300 Yen, sayang sekali tidak ada potongan harga untuk last minute entry kayak aku gini haha. Karena mepet dengan jam tutup temple, lucunya aku dikawal oleh petugas temple karena aku adalah pengunjung terakhir hari itu, jadi kurang leluasa untuk explore. Petugas selalu menegur kalau aku terlalu lama berfoto tentu saja dengan alasan bahwa temple akan segera ditutup.
Penampakan gerbang utama Kiyomizudera dari atas bukit
Sangat disayangkan juga pada saat itu sedang dilaksanakan renovasi besar-besaran, sehingga pemandangan Kiyomizudera Temple yang sangat iconic seperti yang beredar di google itu tidak dapat dicapture. Seluruh bangunan pada temple utama terbuat dari kayu dengan luas yang cukup besar, sehingga untuk renovasi sendiri diperkirakan selesai dalam kurun waktu satu tahun.
Renovasi pada temple utama
Bangunan depan pada area Kiyomizudera Temple
4. Distrik Gion
Pada malam hari, alih-alih mencari geisha di Kyoto, kami memutuskan untuk menyelusuri Distrik Gion. Padahal saat itu aku tidak menemukan ada geisha yang melewati jalan itu. Distrik Gion merupakan daerah yang terkenal karena masih banyak bangunan tradisional yang masih terawat dengan baik. Sepanjang jalan banyak ruman penduduk dan restoran dengan bangunan tradisional yang unik.
Keihan Railway Gion-Shijo Station
Ada banyak spot yang bisa dikunjungi di distrik ini, antara lain Shirakawa Dori yang merupakan jalan setapak di pinggir sungai, yang konon disebut sebagai jalan setapak paling indah di Kyoto. Terdapat banyak restoran mewah yang tetap mengusung tema tradisional di sepanjang jalan ini, selain itu banyak juga pohon sakura yang menambah keindahan jalan itu.
Shirakawa Dori
Dekat daerah ini terdapat sebuah restauran bernama Naritaya yang menjual ramen halal dan sangat terkenal. Aku pun sempat mencobanya dan merasakan sensasi makan ramen yang sebenarnya di Jepang wkwk. Sebenarnya banyak gang-gang kecil yang dapat diexplore namun aku sudah terlalu lelah untuk menelusurinya. Bahkan jika dilihat dari jaraknya Distrik Gion sangat dekat dengan Kiyomizudera Temple hanya berjarak 1 km melalui Higashiyama.
Gang kecil sepanjang Shirakawa Dori
5. Arashiyama Bamboo Forest
Hari selanjutnya, sebelum beranjak ke Tateyama, aku menyempatkan mampir sejenak mengunjungi Arashiyama, salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi turis, yang terkenal dengan keindahan hutan bambunya. Transportasi menuju sana dapat menaiki JR Sagano Line dan turun di SagaaArashiyama Station yang merupakan stasiun paling dekat menuju Arashiyama Bamboo Forest. Dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit menuju pintu masuknya. Karena datang terlalu pagi, sekitar pukul 7 pagi, suasana masih sangat sepi dan tenang, belum ada pengunjung yang datang. Waktu yang terbatas tidak memungkinkan untuk explore Arashiyama lebih lanjut, aku tidak sempat mampir ke danau dan kuil yang ada disana.
Arashiyama bamboo forest
Kurang lebih begitulah pengalaman singkatku berkeliling Kyoto dalam satu hari. Satu hari sangatlah kurang untuk explore semua tempat wisata di Kyoto. Kyoto memberi kesan tersendiri saat traveling ke Jepang, yaitu suasana tradisionalnya yang kental dan unik.


Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments


In Tips & Tutorial

Tutorial Edit Foto dengan Handphone

Foto yang menarik bukan hanya tergantung dari kamera dan background fotonya saja, melainkan dapat dipengaruhi juga oleh warna dan cahayanya. Background fotonya bagus, kameranya bagus, pose juga bagus, tapi sayang kok cahayanya kurang bagus ya atau kok warnanya monoton ya? Tidak semua foto langsung perfect dalam satu kali jepret, beberapa terkadang kurang terang atau kurang hidup. Oleh sebab itulah dibutuhkan editing skill agar foto terlihat lebih  menarik lagi.

Postingan ini terinspirasi dari banyaknya permintaan supaya aku membuat tulisan tentang tutorial cara mengedit foto pada feed instagramku. So, aku akan sharing cara mudah mengedit foto dengan menggunakan handphone tanpa perlu membuka laptop. Foto yang akan aku jadikan contoh adalah fotoku saat traveling ke Angkor Wat, Kamboja. Cahaya fotonya cukup terang dan tajam, langitnya juga cerah, namun karena aku berfoto dengan latar belakang candi yang cenderung gelap, jadi keseluruhan foto juga terkesan agak gelap. Aku akan mengedit foto ini agar terlihat lebih terang dan warnanya tidak terlalu tajam.
Angkor Wat Kamboja
APLIKASI
Ada dua aplikasi utama yang selalu aku pakai saat mengedit foto dengan handphone, yaitu SNAPSEED dan LIGHTROOM. Yups, dua aplikasi ini dapat diunduh secara gratis dan sangat mudah digunakan. Walaupun gratis, tetapi ada beberapa fitur berbayar dan mengharuskan penggunanya untuk berlangganan. Tapi tenang saja, karena dengan fitur gratis pun sudah bisa mengedit foto dengan berbagai pilihan.
PHOTO EDITING
Pada dasarnya rumus editing ini tidak mutlak, jadi bisa diatur sesuka hati. Kadang kala, tidak semua foto cocok diaplikasikan pada suatu rumus editing yang sama. Tergantung juga pada fotonya itu sendiri, kalau dinilai kurang cocok ya tinggal kita atur lagi deh sampai pas dan feel fotonya sesuai.

STEP 1: Edit Tune dengan SNAPSEED
  1. Buka aplikasi Snapseed, lalu klik OPEN untuk membuka foto, kemudian klik TOOLS dan pilih TUNE IMAGE untuk mengatur tingkat kecerahan foto.
  2. Tentukan Brightness, Contrast, Saturation, Ambiance, Highlights, Shadows, dan Warmth.
  3. Setelah selesai dan sekiranya sudah pas, klik tanda centang (ü).

STEP 2: Crop Foto dengan SNAPSEED
  1. Untuk menghilangkan atau memotong bagian yang tidak sesuai, pilih TOOLS, kemudian pilih menu CROP
  2. Pilih template ukuran foto. Grid pada menu ini dapat membantu untuk menyesuaikan komposisi objek dan background foto. Disarankan untuk menempatkan posisi objek tunggal foto di bagian tengah foto, sehingga membuat komposisi menjadi lebih seimbang. Setelah itu klik tanda centang (ü).
  3. Jika proses editing telah selesai, simpan foto dengan mengklik menu EXPORT dan SAVE AS COPY atau EXPORT.

STEP 3: Edit Color dengan LIGHTROOM
  1. Buka aplikasi Lightroom, kemudian klik tanda buka foto dan pilih menu FROM CAMERA ROLL. Setelah foto terbuka, edit warna terlebih dahulu dengan pilih menu COLOR dan klik MIX. Menu ini digunakan untuk mengatur kombinasi warna pada foto. 
  2. Pada menu Mix Color, ada 8 warna yang dapat diatur. Aturlah warna sesuai dengan keinginan, kemudian klik DONE. Pengaturan warna pada foto ini aku menggunakan kombinasi sebagai berikut:                                               
  3. Setelah selesai mengatur Mix Color, atur komposisi Temp (Temperatur), Tint, Vibrance, dan Saturation. Kalau sudah puas otak atik semuanya, klik tanda centang (ü) di pojok kanan atas. 

STEP 4: Edit Light dengan LIGHTROOM
  1. Selanjutnya, sedikit mengatur LIGHT pada foto. Atur Exposure, Contrast, Highlights, Shadows, Whites, dan Blacks sesuai dengan keinginan. 
  2. Ada juga pengaturan Curve pada menu ini. Semuanya bisa diatur sesuka hati dan klik tanda centang (ü) jika sudah selesai.
  3. Setelah itu klik tanda SHARE di pojok kanan atas, kemudian simpan foto dan pilih EXPORT TO CAMERA ROLL. Voilla, fotonya sudah tersimpan dan sudah teredit dengan sempurna.

Selesai sudah, gimana? Gak susah kan?
Ini dia hasil before dan after foto editan aku:

Sebenarnya masih banyak aplikasi atau menu lain yang dapat dicoba-coba untuk mengubah warna dan cahaya pada foto. Tapi menurutku, menu-menu di atas adalah yang paling dasar dan cukup mudah untuk digunakan. Jadi, kalau kamu udah totalitas foto dengan gaya kece tapi foto kamu ternyata gelap atau kurang bagus warnanya, jangan sedih dulu! Yuk, kita edit bareng-bareng. Editnya juga simpel banget, bisa langsung dari handphone dan bisa diatur sesuai kemauan kita.

Semoga tutorial ini bisa bermanfaat untuk semua yang membaca. Let me know, if you've already try it! Dan jika kamu suka postingan ini, silahkan share ke orang-orang sekitarmu. Because sharing is caring. Selamat mencoba!




Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments


In Australia Travel

Mount Buller Trip in Melbourne

Banyak destinasi yang dapat dijadikan pilihan untuk menikmati salju di Melbourne pada musim dingin. Musim dingin di Melbourne berlangsung dari bulan Juni sampai dengan September, dimana puncaknya jatuh pada bulan Agustus. Tidak sah rasanya jika tidak merasakan sensasi gunung salju di negara kanguru tersebut. Setidaknya ada tiga destinasi gunung salju yang terletak di sekitar Melbourne, yaitu Mount Buller, Mount Lake dan Mount Baw-Baw. Pilihanku jatuh kepada Mount Buller (Mt. Buller) yang dapat ditempuh selama 3-4 jam dari pusat kota.
Mt. Buller dapat ditempuh dengan mobil pribadi, namun pilihan terbaik menurutku adalah mengikuti one day trip yang disediakan oleh jasa travel. Saat itu aku memilih untuk ikut one day trip yang diadakan oleh Extragreen Holiday (bisa lihat di sini) dengan pertimbangan: gak mau ribet haha. Paket yang ditawarkan cukup variatif, mulai dari Mt. Buller Sightseeing Day Trip, Ski/Snowboard Program, Overnight Program dan lain-lain. Aku mengambil paket Sightseeing Day Trip dengan biaya AUD 68, belum termasuk pajak dan diluar dari harga penyewaan alat ski, jaket, celana, sepatu, makan, dan cable car. Total biaya kurang lebih sekitar Rp 800.000,- untuk Sightseeing Day Trip tanpa penyewaan atribut dan perlengkapan ski.

Peserta trip harus berkumpul pukul 05.45 pagi di kantor Evergreen Holiday, Swanston Street yang kebetulan terletak tidak jauh dari tempatku menginap. Lokasinya terletak persis di sebelah Restoran Indonesia Nelayan, Swanston Street. Untuk menuju ke titik kumpul, bisa juga menggunakan tram gratis (free tram zone) sebagai transportasi umum yang melintas di kawasan Melbourne CBD. Jangan sampai telat, karena trip akan dimulai tepat pukul 06.00 pagi setelah pemandu selesai mendata semua peserta trip. Pemandu akan membagikan tiket bis pulang pergi, peta Mt. Buller village, dan juga tiket masuk kawasan Mt. Buller (kartu B Tag) yang harus dikembalikan saat trip selesai. Perjalanan menggunakan bis AC selama kurang lebih 4 jam, dengan 2 pemberhentian untuk penjemputan dan 1 pemberhentian untuk penyewaan alat ski, jaket, celana, dan lainnya. Sepanjang perjalanan mataku dihibur dengan sunrise yang muncul dibalik pemandangan hamparan padang rumput yang luas dan tersusun rapi serta dihuni oleh kawanan hewan ternak seperti biri-biri, domba, dan sapi. Jangan sampai melewatkan pemandangan indah nan memikat ini yah.
Pemandangan sepanjang perjalanan
B Tag - Kartu tanda masuk Mt. Buller
Setelah menempuh perjalanan selama dua jam, bis berhenti untuk istirahat sejenak dan pemandu akan menawarkan penyewaan atribut untuk wisata seperti jaket, sarung tangan, celana, sepatu, penutup telinga dan lainnya. Jika kamu berminat untuk menyewa, silahkan sewa di tempat ini untuk menghindari antrian sewa di Mt. Buller nanti. Sempatkan berfoto sejenak disela-sela waktu istirahat, karena pemandangan di sana juga tidak kalah bagusnya. Namun, tidak diperkenankan untuk pergi terlalu jauh, untuk mempercepat mobilisasi perjalanan selanjutnya.
Pemandangan saat istirahat
Memasuki kawasan pegunungan, perjalanan mulai terasa menanjak dan berkelok-kelok. Mulai terlihat tumpukan salju di sebelah kanan dan kiri jalan, serta diantara pepohonan dan dedaunan. Jalanan agak licin dan butuh kehati-hatian yang ekstra dari supir bis, lumayan bikin mual namun terkalahkan dengan pemandangan butiran salju yang semakin menebal, so excited. Sesampainya di kawasan wisata Mt. Buller, pemandu akan memberikan waktu bebas selama kurang lebih 5 jam dan pada pukul 15.00 seluruh peserta trip diharuskan untuk berkumpul kembali di meeting point yang berlokasi dekat dengan clock tower di kawasan utama, yaitu Mt. Buller village square.
Village Square Plaza
Clock Tower
Jiwa norak warga tropis mulai bergejolak melihat tumpukan salju yang tersebar dimana-mana. Walaupun saat itu adalah bulan September 2018 yang merupakan akhir musim dingin, namun tumpukan salju yang tersebar masih cukup tebal. Beruntungnya, trip ini merupakan trip diminggu terakhir pembukaan wisata Mt. Buller, setelah itu wisata salju mulai ditutup karena sudah memasuki akhir musim dingin dimana salju mulai mencair. Saat itu cuaca bisa dibilang cukup cerah, sekitar 3 derajat celcius, angin sudah mulai bersahabat dan tidak terjadi badai salju dalam sepekan terakhir.
Pemandangan dari atas bukit salju
Aktivitas yang dapat dilakukan di Mt. Buller antara lain, bermain salju di semua area secara bebas, bermain ski dan snowboard, bermain tobbogan (papan seluncur sederhana), mengelilingi area wisata, menaiki cable car, mengunjungi National Alphine Museum di Alphine Central, bersantai di Village Square Plaza bahkan terdapat hotel untuk menginap.
Bermain ski dan skateboard
Bermain salju
Alphine Central
Sebagai informasi, untuk paket Sightseeing Day Trip hanya dapat menaiki cable car di kawasan Nothside Express. Untuk menjangkaunya dapat menggunakan free suttle bus menuju Northside Express dan meperlihatkan kartu B Tag kepada petugas di sana. Selain wahana cable car, di kawasan Northside Express juga dapat bermain ski dan snowboard atau bermain toboggan. Jika ingin bereksperimen membuat boneka salju, pastikan memakai sarung tangan yang hangat dan anti air ya kalau tidak, tangan bisa membeku dan kaku. Jangan lupa juga mencoba bermain perang bola salju atau tiduran di atas hamparan salju sambil bergaya menyerupai kupu-kupu (kebayang ga? haha).
Cable car dapat dinaiki tiga orang
Northside Express cable car station
Pemandangan dari cable car
Setelah puas explore kawasan Nothside Express, saatnya kembali ke village square untuk makan siang. Aku sarankan untuk membawa bekal karena tidak banyak pilihan makanan, selain itu harga makanan yang ditawarkan pun terbilang sangat mahal. Seingatku, hanya ada restoran Italy dan restoran fish and chips di kawasan village square. Aku makan siang di restoran Italy dan memesan dua pan pizza, veggie soup, serta roti. Porsinya cukup besar dan dapat dinikmati bersama (sharing food), disediakan juga free fresh water untuk minumnya.

Tidak jauh dari village square, terdapat area bermain ski dan snowboard yang sangat luas dengan hamparan salju yang sangat tebal yang terletaknya dekat dengan Ski & Snowboard School. Jika membeli paket tour Ski/Snowboard Program, kamu bisa belajar ski dan snowboard juga berkeliling dengan cable car di Blue Bullet. Banyak sekali tempat-tempat yang harus dicoba di kawasan wisata Mt. Buller. Gunakan maps untuk membantumu berkeliling dan menghemat waktu mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya.
Mt. Buller Village map
Ski & snowboard school
Blue Bullet cable car
Penginapan di Mt. Buller Village
Ekspresi penuh kebahagiaan saat bermain salju :)
Selesai sudah one day trip mengelilingi Mt. Buller yang penuh dengan salju dan kebahagiaan. Sayangnya belum sempat mencoba bermain ski dan snowboard di sana, next time sepertinya harus mencoba karena kelihatannya asik sekali. Mt. Buller sangat mungkin untuk dijadikan destinasi jika kamu berkunjung ke Melbourne.
TIPS & TRICK
Untuk memaksimalkan liburanmu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan sebelum memulai day trip ke Mt. Buller:
  1. Pastikan waktu kunjungan ke Mt. Buller, mengingat wisata ini hanya dibuka pada waktu tertentu dan umumnya pada saat musim dingin. Jangan sampai terlewat ya waktunya.
  2. Perhatikan cuaca pada saat kunjungan, cek suhu dan kemungkinan terjadinya badai salju. Saat terjadi badai salju, dapat dipastikan rencana tidak akan maksimal karena cuaca sangat tidak mendukung.
  3. Siapkan gear musim dingin, mulai dari perlengkapan pribadi seperti coat tebal, penutup kepala, penutup kuping, celana hangat, sepatu salju, sampai ke perlengkapan untuk bermain ski. Perlengkapan bermain ski dapat juga disewa di travel agent atau langsung di village plaza.
  4. Bawa bekal makanan dan minuman karena perjalanan yang ditempuh memakan waktu yang cukup panjang. Selain itu, harga makanan di sana sangat mahal, sehingga kalau mau berhemat disarankan untuk membawa bekal makanan pribadi.
  5. Beli paket tour jauh-jauh hari sebelum waktu kunjungan. Perhatikan juga fasilitas yang didapat dalam paket tour tersebut. Banyak travel agent yang menawarkan paket berlibur ke Mt. Buller, silahkan sesuaikan dengan kebutuhanmu. Oh ya, perhatikan juga review dan penilaian travel agent, jangan sampai failed karena tertipu yah.
  6. Sesuaikan paket tour dengan tujuan wisata, jika ingin belajar ski atau mencoba snowboard pilihlah paket tour yang menawarkan program tersebut. Namun, jika hanya ingin berkeliling, pilihlah paket sightseeing day trip.
  7. Trip berangkat sangat pagi, jadi jangan sampai telat saat berkumpul persiapan berangkat dari meeting point yah.
  8. Maksimalkan peta dan jelajahi semua tempat di Mt. Buller Village sampai puas, namun jangan sampai lupa waktu.
  9. Enjoy the snow!!! The snow must go on! Haha :)




Read More

Share Tweet Pin It +1

9 Comments