In Jawa Timur Travel

Banyuwangi Trip: Itinerary dan Budget

Banyuwangi bisa dibilang sebagai kabupaten yang terletak di paling timur Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan Selat Bali. Saat ini pariwisata Banyuwangi telah menjadi destinasi favorit dikalangan para traveler, bukan hanya traveler lokal saja yang datang mengunjungi Banyuwangi tetapi para turis mancanegara pun ramai-ramai mampir ke Banyuwangi. Hal unik yang dapat kita temui di Banyuwangi yaitu paket wisata yang lengkap, selain wisata alam, Banyuwangi juga menawarkan wisata budaya khas daerahnya.

TRIP PLANNING

Tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan untuk trip ke Banyuwangi. Hanya persiapan fisik saja, karena wajib hukumnya naik ke kawah Gunung Ijen buat liat blue fire. Pendakian inilah yang butuh energi ekstra dan latihan fisik yang cukup. Selain itu, seperti biasa jangan lupa research dulu yah biar gak failed liburannya.

Tiket Pesawat

Ada sedikit drama saat trip ke Banyuwangi haha. Niatnya mau hemat, jadi aku memesan tiket pesawat Jakarta ke Surabaya, lalu naik travel dari Surabaya menuju Banyuwangi, yang kalau dilihat dari maps hanya 5-6 jam saja. Ternyataaaaaaaa... lebih lama dari perkiraan wkwk semaleman ternyata huhu. Jadi sangat tidak disarankan yaaa. Tiket Jakarta ke Surabaya sekitar Rp 500.000,- kemudian pulangnya Banyuwangi ke Jakarta sekitar Rp 500.000,- tentu saja karena lagi ada diskon di Traveloka saat itu.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Wajib Saat ke Kyoto, Jepang

Penginapan

Harga penginapan di Banyuwangi relatif murah dan banyak rumah warga yang disulap menjadi guest house. Tapi jangan khawatir karena kualitas dan pelayanannya bagus banget. Pilihanku jatuh kepada Banana Homestay yang sangat aku rekomendasikan, free breakfast dan enak banget rasanya, review-nya pun luar biasa 4,9 dari 5. Walaupun lokasinya agak di tengah pemukiman warga, tapi pelayanannya oke banget, murah juga hanya Rp 90.000 per orang untuk semalam.
Welcome board
Ruang tunggu Banana Homestay
Chill corner

Perlengkapan Pribadi

Berhubung akan mendaki Gunung Ijen tengah malam, jadi udaranya sangat dingin sekali. Pastikan membawa gear pendakianmu yah. Lengkapi badan dengan baju hangat, kupluk, sarung tangan, masker respirasi, sepatu gunung, dan backpack yang nyaman. Jangan lupa membawa senter, makanan, dan air minum. Kalau perlu silahkan membawa kacamata untuk melindungi matamu dari asap belerang, dan juga tongkat untuk mendaki. Siapkan juga obat-obatan pribadimu.

Sewa Mobil & Guide

Berhubung transportasi umum untuk menjangkau tempat-tempat wisata di Banyuwangi belum memadai, maka disarankan untuk sewa mobil atau motor saja. Saat itu aku pergi dengan 3 orang teman, jadi kami memutuskan untuk menyewa mobil sekaligus guide. Boleh dicek di Fauzi Travel, paket sewanya ramah di kantong, guide nya informatif, bisa request destinasi dan bonus fotografer hehe. Aku tidak merekomendasikan sewa motor karena jarak antar tempat wisata di Banyuwangi cukup jauh.

ITINERARY & BUDGET 

Sebagai traveler anti cuti-cuti club, trip ke Banyuwangi kali ini hanya memakan waktu 3 hari 2 malam (Jumat malam sampai Minggu malam, gak perlu cuti hihi) tetapi karena drama diperjalanan hari pertama jadi hitungannya hanya 2 hari full trip keliling Banyuwangi.

Day 1: Drama Jakarta - Surabaya

Seperti yang aku sudah ceritakan tadi, ada sedikit drama yang terjadi dalam penerbangan pergi kami haha. Sampai di Surabaya pukul 19.00 WIB dan langsung bergegas menuju titik temu dengan travel ke Banyuwangi. Ternyata perjalanan Surabaya menuju Banyuwangi dengan menggunakan mobil travel memakan waktu semalaman huhuhu, karena tujuan tidak langsung ke Banyuwangi (kalau langsung Banyuwangi hanya 5-6 jam), tapi mampir juga ke beberapa kota lainnya. Akhirnya barulah kami tiba di Banana Homestay pukul 07.00 WIB keesokan harinya :")

Day 2: Pulau Menjangan, Pulau Tabuhan, dan Taman Nasional Baluran

Tiba di Banana Homestay langsung bergegas dan bersiap main air di Pulau Menjangan. Oh iya sebagai informasi, Pulau Menjangan merupakan pulau kecil tidak berpenghuni yang terletak di Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali. Pemerintah menjadikan Pulau Menjangan sebagai taman nasional untuk konservasi bagi rusa-rusa liar yang saat ini jumlahnya semakin berkurang, tujuannya untuk melindungi habitat Pulau Menjangan dari kepunahan.
Kami menyebrang ke Pulau Menjangan melalui Pantai Grand Watu Dodol dengan menyewa kapal seharga Rp 1.500.000 (full day) sudah termasuk perlengkapan snorkeling, makan, air, life jacket, asuransi, dan tiket masuk. Pasirnya putih dan halus, ombaknya tenang, jadi cocok sekali untuk berenang manja haha.
Hampir sampai ke Pulau Menjangan
Welcome to Menjangan Island
Setelah itu kami beranjak ke Pulau Tabuhan untuk snorkeling. Pemandangan bawah airnya bisa dibilang bagus, banyak ikan dan karang warna-warni. Namun, saat itu kami hanya snorkeling di Pulau Tabuhan dan tidak sempat bersandar untuk keliling-keliling pulau.
Bawah air Pulau Menjangan
Sekitar pukul 16.00 WIB kami kembali ke Pantai Grand Watu Dodol untuk melanjutkan perjalanan menuju Taman Nasional Baluran yang memakan waktu sekitar 45 menit. Taman Nasional Baluran sebenarnya terletak di Kabupaten Situbondo, namun aksesnya lebih dekat dengan Banyuwangi. Taman Nasional Baluran yang disebut juga sebagai "Afica van Java" memiliki luas hampir 25 hektar. Harga tiket masuknya hanya Rp 5.000,- per orang (wisatawan lokal) dan Rp 15.000,- untuk mobil.
Dari pintu masuk Taman Nasional Baluran, kita masih harus menempuh jarak 12 km atau sekitar 20 menit untuk mencapai Savana Bekol. Sepanjang perjalanan itu, kita akan disambut dengan pemandangan hutan musim dan pohon-pohon yang tinggi. Hutan ini akan berwarna coklat dan kering saat musim kemarau, namun pada saat musim hujan akan berubah menjadi hutan hijau yang rimbun. Setelah itu kita akan memasuki kawasan Evergreen, yaitu kawasan hutan yang sepanjang tahun selalu hijau dan rimbun dengan pepohonan tidak seperti pada kawasan hutan musim yang dapat berubah saat musim berganti.
View jalan menuju Savana Bekol
Selanjutnya, tibalah di Savana Bekol, spot paling iconic di Taman Nasional Baluran. Dari kejauhan aku dapat melihat beberapa kumpulan rusa yang bebas berjalan, kemudian aku juga melihat sapi dan banteng, ada kerbau dan burung merak juga, paling banyak sih ada monyet hehe. Jadi, sebaiknya berhati-hati dengan barang bawaanmu, kalau tidak maka monyet-monyet itu akan berusaha merebutnya. Selain pemandangan yang unik, ada banyak spot foto menarik juga di Savana Bekol ini, jangan lupa untuk berfoto yah.
Savana Bekol
Rusa-rusa di Taman Nasional Baluran
Senja di Baluran
Tidak hanya savana saja, di ujung Taman Nasional Baluran terdapat Pantai Bama yang berjarak hanya 3 km dari Savana Bekol. Banyak sekali monyet-monyet berkeliaran di pantai ini. Selain monyet, katanya jika kamu beruntung bisa bertemu dengan biawak juga loh. Pantai Bama tidak ramai, namun disediakan penginapan untuk pengunjung yang ingin bermalam. Tidak jauh dari pantai terdapat hutan mangrove yang dapat dijelajahi.
Pantai Bama
Hutan mangrove dekat Pantai Bama
Selesai sudah perjalanan hari kedua, kami segera mencari makan malam dan kembali ke Banana Homestay untuk beristirahat karena pukul 00.00 WIB kami akan melanjutkan perjalanan mendaki Gunung Ijen.

Day 3: Gunung Ijen, Dialoog Hotel, dan Djawatan

Sebelum memulai perjalanan menuju Gunung Ijen, pastikan semua gear dibawa untuk dapat menunjang pendakian. Untuk masker dan senter, bisa sewa di penginapan atau di area sebelum pendakian dimulai. Tepat pukul 00.00 WIB, kami memulai perjalanan menuju Gunung Ijen yang memakan waktu sekitar 45-60 menit. Tiket masuk untuk pendakian Gunung Ijen kira-kira sekitar Rp 10.000,- per orang. Pendakiannya dimulai sejak pukul 01.00 WIB, sebaiknya jangan lebih dari itu, untuk mengejar fenomena unik yang dikenal sebagai blue fire yang munculnya sekitar pukul 03.00-04.00 WIB. Blue fire (sekilas seperti melihat kompor gas haha) hanya terjadi di dua tempat di dunia, yaitu di Gunung Ijen (Indonesia) dan Islandia. Jadi jangan sampai terlewat!
Blue fire (source: tripadvisor)
Setelah melihat blue fire, aku bergegas melanjutkan pendakian untuk melihat sunrise dan kawah ijen. Pendakiannya lumayan capek dan bikin kaki patah haha. Ada beberapa pemberhentian yang wajib dikunjungi selain blue fire, yaitu kawah ijen dan bukit untuk menikmati sunriseSepanjang pendakian akan ditemui banyak penambang belerang yang lalu lalang, beberapa juga menawarkan hasil kerajinan tangan dari belerang sebagai oleh-oleh, namun perlu diingat bahwa belerang dilarang masuk ke dalam pesawat yah.
Suasana pendakian Gunung Ijen
Kawah Ijen dan pohon mati
Sunrise di Kawah Ijen
Untuk kamu yang tidak kuat mendaki, tenang saja karena di Gunung Ijen terdapat "taksi" atau troli dorong yang bisa disewa seharga Rp 150.000-250.000 (naik) dan Rp 100.000-200.000 (turun) atau sesuai dengan hasil tawar menawar dengan bapak-bapak supirnya. Unik banget tapi kok aku gak tega ya huhu :(
Taksi Ijen
Pukul 07.00 WIB akhirnya aku kembali ke Banana Homestay dan istirahat sejenak. Capek banget serius haha jadi aku sarankan untuk latihan fisik terlebih dahulu biar otot-otot kaki dan badan tidak kaget.
Siang hari aku makan siang di Casabanyu Restaurant yang terelatak di dalam lingkungan Dialoog Hotel, hotel modern yang terkenal dengan view pantai yang sangat indah. Untuk makan siang di sini, kamu tidak perlu menjadi guest hotel, cukup datang dan infokan ingin makan siang di restaurant. Saat itu menu yang ditawarkan adalah Lunch Package dengan harga Rp 150.000,- per pax untuk satu buah menu utama, 1 buah hidangan penutup dan 1 buah minuman. Harganya memang sedikit mahal, namun rasanya luar biasa enak ditambah lagi view yang ditawarkan sangat indah sekali. Sayangnya, untuk pengunjung restaurant tidak diperkenankan memasuki area pool, karena area tersebut hanya boleh digunakan oleh hotel guest.
Lunch with view
Infinity pool Dialoog Banyuwangi
Ruang terbuka menghadap laut
Dialoog Hotel
Destinasi terakhir adalah Hutan De Djawatan Benculuk, yang konon katanya disebut sebagai Hutan Lord of The Rings. Hutan ini awalnya digunakan sebagai tempat pengelolaan kereta api. Namun saat ini, hutan yang berisi pohon trembesi tersebut sudah berganti fungsi menjadi destinasi wisata yang hits abis. Pohon trembesi yang tumbuh di hutan ini bentuk dan ukurannya sangat besar sekali dan tumbuh dengan teratur. Harga tiket masuk hanya Rp 5.000,- per orang dan Rp 5.000,- untuk mobil. Murah banget kan? Jangan lupa berkunjung yaaa.
Hutan De Djawatan
Partner trip Banyuwangi
Untuk oleh-oleh, aku sempat mampir ke pusat oleh-oleh Banyuwangi yang terletak dekat dengan Bandara Internasional Blimbingsari. Banyak oleh-oleh yang ditawarkan, mulai dari makanan khas seperti Kue Bagiak, Ladrang, Sale Pisang, Kopi, Kue Pia sampai ke kaos dan kerajinan tangan.
Bandara Internasional Blimbingsari

Budget

Perjalanan dilakukan pada Bulan September 2019 bersama tiga orang teman sepergaulan haha. Budget yang dihabiskan untuk liburan kali ini yah lumayanlah untuk refreshing di akhir pekan.

Selesai sudah trip Banyuwangi kali ini. Walau diawali dengan drama tetapi secara keseluruhan aku sangat excited dengan trip kali ini. Puas main air di pantai, menikmati dinginnya gunung, lunch with view dan ditutup dengan wisata hutan.




Read More

Share Tweet Pin It +1

8 Comments


In Tips & Tutorial Travel

Panduan ke Luar Negeri untuk Pertama Kalinya

Aku yakin setelah masa pandemi ini, jiwa-jiwa butuh piknik pasti akan meronta-ronta iya kan? Liburan, adalah salah satu hal yang paling banyak orang ingin lakukan saat masa pandemi ini berakhir. Yes, me too guys! Setelah drama cancel flight ke Eropa pada Bulan April lalu, rasanya setelah pandemi berakhir ingin balas dendam, pergi traveling sepuas hati haha. Kalau kamu gimana? Mau liburan kemana?
Siapa yang punya mimpi jalan-jalan ke luar negeri? Tapi bingung mulai dari mana karena belum punya pengalaman sebelumnya?

Jangan sedih, jangan gundah, dan jangan patahkan mimpi itu. Gak usah takut guys, karena aku akan memberikan beberapa tips dan panduan buat kamu yang baru pertama kali ke luar negeri. Gak sulit kok, tapi memang harus berani mencoba!

TRAVELING PREPARATION

Destinasi dan Research Time
Hal paling pertama yang harus disiapkan adalah negara mana yang akan kamu kunjungi. Ini juga akan ditanyakan petugas pada saat kamu membuat paspor nantinya. Setelah destinasi impianmu sudah ditentukan, barulah melangkah ke tahap selanjutnya, persiapkan perjalananmu, dan lakukan research sebanyak-banyaknya dengan membaca informasi atau menonton video di internet untuk menambah pengetahuan dan tips sebelum traveling, mulai dari tempat-tempat wisata, tempat belanja, makanan, budaya, karakteristik orangnya, dan lain sebagainya. Persiapan tidak berhenti sampai disitu, persiapan paling penting adalah MENABUNG! Jadikan mimpi ini motivasi kamu untuk menabung yah! Mimpi aja mah gak bakal terkabul kalau ga ada usahanya juga :p

Paspor dan Visa
Paspor adalah hal wajib yang harus kamu punya saat kamu ingin pergi dari Indonesia ke luar negeri. Paspor juga yang jadi identitas kita, tidak perlu KTP, SIM atau KK, cukup dengan paspor saja. Panduan membuat paspor secara manual atau online bisa dibaca disini atau cek di situs resmi Ditjen Imigrasi. Masa berlaku paspor adalah 5 tahun, tetapi jangan lupa untuk perpanjangan saat sisa masa berlaku paspor tinggal 6 bulan.
Passpor Indonesia
Selanjutnya, persiapkan Visa sebagai dokumen yang harus dilengkapi jika ingin memasuki suatu negara. Visa dikeluarkan oleh suatu negara melalui perwakilannya (kedutaan). Namun, ada beberapa negara yang membebaskan visa untuk wisatawan Indonesia, contohnya negara-negara ASEAN, Hongkong, Macau, Taiwan, dll dengan catatan masa berlaku bebas visa disetiap negara berbeda-beda. Sementara untuk negara Jepang, Australia, Korea Selatan, India dll mewajibkan visa untuk wisatawan Indonesia. Proses dan biaya pembuatan visa setiap negara berbeda-beda, jadi pastikan prosedur dan panduan pembuatan visa di website resmi kedutaan negara-negara tersebut. Tidak semua visa harus diurus secara manual ke kedutaan, beberapa negara sudah menerapkan pembuatan visa secara online atau secara langsung pada saat tiba di negara tersebut (visa on arrival).
Visa Korea dan Jepang yang ditempel pada paspor
Tiket Pesawat
Belilah tiket pesawat jauh-jauh hari dari tanggal keberangkatan, karena harganya pasti akan lebih murah. Tiket juga akan menjadi salah satu syarat dalam pembuatan visa. Manfaatkan miles, poin kartu kredit atau travel fair untuk mendapatkan potongan harga tiket pesawat yang lebih murah dibandingkan harga normal. Sedikit tips untuk kamu yang suka explore banyak kota namun hanya punya waktu singkat untuk traveling, jangan beli tiket pesawat pulang-pergi dari kota yang sama. Misalnya kamu mau ke Jepang, ambilah tiket pesawat pergi dari Jakarta ke Tokyo, lalu pulangnya melalui Kyoto ke Jakarta. Selalu ingat untuk menjaga boarding pass agar tidak hilang karena boarding pass akan diperiksa pada saat keberangkatan atau pun saat ketibaan.
Boarding pass
Penginapan
Sama seperti tiket pesawat, terkadang penginapan digunakan untuk syarat dalam pembuatan visa. Jadi aku sarankan untuk memilih penginapan yang dapat dibayar di tempat dan free cancellationhal ini untuk berjaga-jaga siapa tau kamu berubah pikiran. Banyak sekali tipe penginapan, dari mulai hotel mewah sampai hostel backpacker atau sekarang sedang hits yang namanya couchsurfing. Pesanlah penginapan yang letaknya strategis dekat dengan pusat transportasi sehingga memudahkan mobilisasimu. Baca-baca review yang diberikan orang lain sebelum memesan, lihat rating penginapannya dan perhatikan juga kebijakan-kebijakan dari penginapannya. Catat alamat penginapan karena akan dicantumkan dalam departure card yang harus diisi pada saat tiba di suatu negara, selain itu petugas imigrasi juga sering menanyakan perihal alamat ini.

Itinerary
Pasti banyak banget tempat-tempat yang ingin dikunjungi saat traveling. Ada baiknya kalau kita menyusun terlebih dahulu aktivitas yang akan dilakukan dari hari ke hari. Kalau perlu sekalian ditentukan trasnportasi dan range pengeluarannya. Tujuannya supaya gak over budget dan gak buang-buang waktu. Tuangkanlah semua hasil research ke itinerary. Beberapa negara mempersyaratkan itinerary saat pembuatan visa, contohnya Jepang. Ini aku kasih contoh format sederhana untuk menyusun itinerary:
Contoh itinerary ke Kamboja
Uang
Setiap negara tentu mempunyai mata uang yang berbeda-beda, sebelum pergi ke luar negeri pastikan kamu punya sejumlah uang tunai yang berlaku di negara itu. Sebelum berangkat, kamu bisa menukarkan uang di money changer sesuai dengan mata uang negara yang dituju, atau mata uang dollar amerika (cari aman) yang bisa ditukar di money changer bandara di negara tujuan. Bisa juga narik uang dari ATM di negara tujuan, namun biasanya akan dikenakan biaya tambahan.
Berbagai mata uang asing
SIM Card atau Modem
Gak lucu dong kalau gak bisa internetan saat traveling, yups jadi ada beberapa cara supaya kamu tetap tersambung dengan koneksi internet di luar negeri. Kamu bisa beli SIM Card yang dapat diaktifkan di negara tujuan, SIM Card bisa dibeli di Indonesia melalui marketplace atau bisa juga dibeli di negara tujuan, biasanya banyak toko yang menjual SIM Card di bandara. Cara kedua, kamu bisa menyewa modem dari Indonesia atau di negara tujuan, mekanismenya hampir sama dengan SIM Card. Namun, terkadang sewa modem dibutuhkan sejumlah uang deposit yang akan dikembalikan saat modem selesai dipakai. Terakhir yang paling mudah adalah beli paket roaming dari internet service provider. Jadi jangan sampai mati gaya saat traveling karena tidak ada internet yah haha.
SIM Card untuk Internet Luar Negeri
Perlengkapan Pribadi
Pertimbangkan jumlah bagasi yang kamu bawa, pertimbangkan juga space bagasi untuk oleh-oleh nantinya, tujuannya supaya tidak over baggage yang dapat membuat kamu membayar jauh lebih mahal pada saat check-in. Tidak perlu membawa semua isi lemari, bawalah baju secukupnya (kalau kurang kan bisa beli di negara tujuan wkwk), perlengkapan pribadi travel size, jangan bawa barang berharga berlebihan, bawa alat tulis (catatan dan pulpen) yang pasti berguna untuk mengisi dokumen perjalanan, obat-obatan, dan pastikan kalau kamu membawa cairan/pasta dalam kabin jangan melebihi 100 ml. Sebuah tips dari aku, gunakanlah vacuum bag untuk menghemat ruang dalam koper kamu.
Perlengkapan pribadi travel size
Setelah persiapan sebelum traveling dilakukan, selanjutnya mari membahas hal-hal yang perlu diperhatikan saat perjalanan dimulai. Aku ingin memberikan 7 guidelines atau panduan saat kamu akan traveling ke luar negeri. Gampang kok, cekidot!

FLIGHT GUIDELINES
Check-In
Sekarang sudah dapat dilakukan check-in online melalui website maskapai, boarding pass akan dikirimkan melalui email. Bisa juga melalui mesin check-in mandiri yang disediakan dekat dengan counter. Namun, jika kamu memiliki bagasi, lakukanlah check-in di counter. Usahakan agar tiba di bandara 2-3 jam sebelum boarding untuk menghindari antrian check-in atau imigrasi.

Imigrasi
Siapkan paspor dan boarding pass saat memasuki imigrasi. Antrilah di antrian "PASPOR INDONESIA" atau ikutin petunjuk petugas. Petugas akan memeriksa paspor dan boarding pass serta membubuhkan stampel pada paspor kamu. Terkadang petugas juga bertanya tentang rencanamu di negara tujuan.

Boarding
Perhatikan Gate tujuanmu pada boarding pass, pastikan tidak salah Gate dan usahakan tidak terburu-buru. Sebelum masuk Gate akan ada pemeriksaan X-Ray, dilarang membawa benda tajam atau cairan lebih dari 100 ml (aturan lainnya silahkan dibaca lagi). Setelah tiba waktu boarding, siapkan boarding pass dan passpor untuk dicek oleh pihak maskapai sebelum masuk ke dalam pesawat. Kemudian tibalah saat take-off.

Landing
Sebelum landing biasanya pramugari/a akan memberikan departure/arrival card untuk diisi sesuai dengan identitas dan tujuan kedatangan. Jika tidak ada, dapat diperoleh di bandara tujuan dekat loket imigrasi. Departure/arrival card adalah satu kesatuan, jangan sampai hilang. Namun tidak semua negara mewajibkan pengisian departure/arrival card. Siapkan boarding pass dan paspor kembali untuk dicek oleh petugas imigrasi.

Visa dan Imigrasi
Jika negara tersebut memberlakukan Visa on Arrival (VOA), maka setelah landing, uruslah VOA terlebih dahulu. Imigrasi akan memeriksa paspor, visa, boarding pass, invoice hotel, itinerary, dan tiket pulang. Petugas juga akan meminta departure/arrival card. Jangan gugup menjawab pertanyaan petugas. Ikuti saja perintah yang diberikan.

Bagasi
Jangan lupa dicek kembali, nomor bagasi penerbangan anda. Biasanya akan diinfo melalui layar besar di bandara pada saat memasuki area bagasi. Terkadang ada petugas yang mengecek apakah bagasi tag sesuai dengan boarding pass atau tidak.

Customs (Bea Cukai)
Beberapa negara (termasuk Indonesia) mewajibkan pengisian customs declaration saat tiba di negara tersebut. Formulir diberikan oleh maskapai atau tersedia dekat loket Bea Cukai. Wajib dipahami batasan nilai barang bawaan di tiap negara. Jika membawa barang yang wajib bayar bea masuk, masuklah jalur "something to declaire", tapi jika tidak (hanya barang pribadi), masuklah jalur "nothing to declaire", atau sesuai dengan instruksi petugas.
* * *
Bagaimana? Langkahnya memang cukup panjang, tetapi tidak sulit. Hanya perlu teliti mengikuti satu per satu langkahnya saja. Intinya jangan takut dan panik, kalau bingung silahkan bertanya kepada loket informasi bandara atau petugas yang sedang bertugas. Berikut aku rangkum langkah-langkah beserta dengan dokumen yang dibutuhkan dalam infografis sederhana agar mudah dipahami.
So, gampang banget kan? Saat kamu ingin kembali ke Indonesia setelah traveling, kamu masih bisa memakai guidelines ini, karena pada dasarnya semua langkahnya sama. Jadi mulai sekarang jangan takut lagi saat pertama kali pergi ke luar negeri. Oh iya, beberapa dokumen mungkin sedikit berbeda di beberapa negara, namun langkah-langkahnya sama secara garis besar. Kalau masih ragu, silahkan bertanya ke aku melalui kolom komentar atau kontak langsung disini, untuk kritik dan saran juga dipersilahkan karena semua ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadiku. Selamat traveling!!!



Kangen jalan-jalan,

Read More

Share Tweet Pin It +1

5 Comments


In Nusa Tenggara Timur Travel

Live On Board di Labuan Bajo (Komodo Island)

Pengalaman baru yang aku dapatkan saat sedang traveling ke Labuan Bajo adalah Live On Board atau disingkat LOB. Kenapa harus LOB? Karena jarak dari satu pulau ke pulau lainnya di daerah ini cukup jauh, bisa 3-4 jam, oleh karena itu LOB adalah solusi yang pas untuk menghemat waktu jalan-jalan kita.

Nah, sebelum menjelajah lebih jauh, perlu diketahui bahwasanya Labuan Bajo adalah sebuah kota pelabuhan yang paling dekat untuk menuju Taman Nasional Komodo (Komodo Island) yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jadi tidak heran kalau banyak wisatawan yang mulai dari sini untuk mengawali trip menuju Taman Nasional Komodo dan pulau-pulau disekitarnya.


TRIP PLANNING
Persiapkan dengan matang seluruh kebutuhan traveling kamu. Mulai dari waktu berkunjung, tiket pesawat, penginapan, trip organizer, sampai ke itinerary.

Musim
Labuan Bajo punya 2 musim yang keduanya punya view dan feel berbeda namun sama-sama keren.  Awal tahun di Labuan Bajo, kamu akan disuguhkan dengan view padang yang penuh dengan rerumputan hijau, waktu terbaiknya adalah Bulan April-Juni. Sementara tengah tahun sampai dengan akhir tahun view akan berubah menjadi padang rumput yang kering dan kecoklatan, Bulan September-November adalah momen yang pas untuk berkunjung dengan view kecoklatan ini. Tapi jangan sampai failed ya, saranku jangan datang pada saat musim hujan, karena pasti hujan HAHA karena kemungkinan gelombang laut akan tinggi dan rentan terjadi badai. Kali ini, aku memilih musim hijau di Bulan Februari untuk explore Labuan Bajo, dan next time aku pasti akan kembali untuk bertemu dengan musim coklat :)

Tiket Pesawat
Tahun 2018, aku terbang ke Labuan Bajo dengan penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Jakarta ke Labuan Bajo (Komodo Airport) dengan tarif yang masih cukup mahal, yaitu Rp 2.200.000,- (PP). Lumayan mahal ya, soalnya saat itu hanya Garuda Indonesia yang menyediakan penerbangan langsung dari Jakarta menuju Labuan Bajo. Tapi menurutku harga tiket yang ku dapat sudah cukup murah karena aku membelinya di Garuda Online Travel Fair, dimana harga normal bisa dua kali lipat dari harga tiket yang ku beli.
Komodo Airport
Penginapan
Sepertinya sekarang ini sudah banyak sekali penginapan dengan berbagai variasi harga. Semuanya tergantung budget yang kamu punya, mau traveling ala backpacker atau traveling mewah yang fancy. Pilihan penginapanku jatuh kepada Danke Lodge Labuan Bajo via Airbnb dengan rate 17,32 USD atau sekitar Rp 250.000,- per malam untuk 3 orang. Murah kan?

Aku sangat merekomendasikan penginapan ini karena fasilitas yang sangat lengkap, sarapan pagi, gratis antar-jemput bandara, dan free trip untuk dinner ke Kampung Ujung di hari pertama. Pemiliknya juga super ramah, helpful, dan friendly. Sebenarnya ini adalah penginapan baru yang masih dalam tahap pembangunan saat itu (jadi kurang instagramable) dan lokasinya pun agak jauh dari tempat yang ramai turis, tapi gak masalah karena fasilitasnya lengkap banget.
Danke Lodge (source: booking.com)
Kamar Danke Lodge (source: booking.com) 
Trip Organizer
Banyak sekali jasa trip organizer yang menawarkan paket liburan Labuan Bajo, mulai dari private trip sampai ke open trip, dari yang ekonomis sampai yang mewah, dari kapal kecil sampe kapal pinisi, semua pilihan ada ditanganmu. Ga sempet research sebelum berangkat? Jangan khawatir karena di pelabuhan atau tempat menginapmu pasti akan tersedia banyak paket wisata yang bisa kamu pilih. 

Kebetulan aku punya teman yang berdinas di Labuan Bajo, jadi aku memanfaatkan temanku untuk membawaku jalan-jalan hehe. Jauh-jauh hari dia juga sudah menyewakan kapal untuk trip LOB kami selama 2 hari 1 malam seharga Rp 6.000.000,- termasuk makan 6 kali, snack 4 kali, guide, dan kamera underwater. Namun harga tersebut belum termasuk alat diving atau snorkeling. Termasuk mahal atau murah sih itu? haha kami pergi bertiga, jadi per orangnya bayar Rp 2.000.000,- deh.
ITINERARY & BUDGET
Trip Labuan Bajo kali ini berlangsung selama 4 hari 3 malam bersama dengan Elisa dan Gita. We did so much fun! Singkatnya kami LOB selama 2 hari dari pulau ke pulau, dan sisanya kami explore darat sekitaran Labuan Bajo. Tapi aku rasa belum cukup, harusnya nambah 3 hari lagi sekalian explore Waerebo dan Danau Kelimutu. Namun apa daya, cuti dan money tidak memadai HAHA.

Day 1 - Bukit Cinta dan Kampung Ujung
Tiba di Bandara Internasional Komodo di siang hari sekitar pukul 14.00 WITA, langsung menuju penginapan Danke Lodge untuk menaruh barang dan bergegas langsung menuju Bukit Cinta untuk menikmati sunset khas Labuan Bajo yang katanya sangat indah dinikmati dari bukit ini. Perjalanannya memakan waktu kurang lebih 30 menit dari Danke Lodge menuju Bukit Cinta, jalannya saat itu sudah diaspal namun masih berbatu. Sesampainya di sana, benar saja, bagus sekali pemandangannya, benar-benar bikin jatuh cinta sama bukit ini. Tapi sayangnya saat itu kami kurang beruntung karena cuaca cukup mendung sehingga sunsetnya tidak terlalu terlihat.
Sea view dari Bukit Cinta Labuan Bajo
Street view dari Buki Cinta Labuan Bajo
Selanjutnya, kami menuju Kampung Ujung untuk menikmati seafood dengan suasana khas Labuan Bajo. Hampir semua warung makan menjajalkan seafood sebagai hidangan utama. Yang khasnya dari Kampung Ujung, kita disuruh milih sendiri ikan-ikan atau makanan laut mana saja yang mau dimakan. Wajib banget sih hukumnya untuk makan seafood di sini karena harganya pun standar, tidak terlalu mahal, namun kita bisa menikmati seafood yang tasty dan segar.
Sunset Kampung Ujung
Kampung Ujung
Day 2 - LOB (Pulau Kelor, Pulau Padar, Pink Beach, dan Pulau Kalong)
LOB started here!!! Karena kami bertiga gak tahan mabok laut, jadi kami memutuskan hanya LOB selama 2 hari 1 malam saja. Cukup! haha. Jam 7 pagi kami harus segera bergegas menuju pelabuhan untuk memulai LOB. Setibanya di Pelabuhan, kami langsung menuju kapal yang sudah disewa sebelumnya, ada sedikit safety breifing dan perkenalan oleh kapten kapal. Setelah itu lanjut dengan sarapan buah-buahan dan roti. Perjalanan pun dimulai, excited  banget rasanya liat laut yang biru banget. Pemandangan selama di kapal tuh bikin mata melek saking bagusnya.
View selama di kapal
Destinasi pertama adalah Pulau Kelor. Perjalanan menuju Pulau Kelor memakan waktu 60-90 menit dari Pelabuhan Labuan Bajo. Pulau ini punya pantai yang biru dengan pasir putih yang lembut. Jangan lupa untuk hiking ke bukit yang berada di sana, walaupun jalurnya sangat sempit dan terjal tapi pemandangannya super bagus dan bikin happy. Spot foto favorit khas Pulau Kelor adalah foto dari atas bukit dengan latar belakang pemandangan pantai dan bukit menggunung pulau seberangnya. Mataharinya benar-benar terik dan gak bisa dikompromi, jadi pastikan memakai sepatu dan baju yang nyaman dan jangan lupa perlindungan untuk kulit dan wajahmu yah. Selesai hiking sempatkan main air sebentar di pantai sambil foto-foto lagi pastinya.
Pemandangan dari atas bukit Pulau Kelor
Turun bukit
Birunya pantai di Pulau Kelor
Setelah puas, kami melanjutkan perjalanan yang cukup jauh menuju Pulau Padar, sekitar 2-3 jam perjalanan. Pulau Padar merupakan pulau yang paling iconic dalam trip Labuan Bajo. Untuk mencapai puncak Pulau Padar, kita perlu mendaki selama kurang lebih 90-120 menit tergantung dari kecepatan pendakian kita. Treknya sangat jauh, beneran deh, tapi jalannya sudah bagus. Perlu di catat bahwa tidak ada pohon untuk berteduh di pulau ini, jadi kebayang dong siang bolong panasnya gimana. Ada beberapa trip yang menjadikan Pulau Padar sebagai destinasi mengejar sunrise, tapi tidak disarankan untuk sunset ya karena tidak ada penerangan sama sekali saat itu. Sampai di puncak bukit Pulau Padar, satu kata  "AMAZING!!!" sebagus dan seindah itu. Biarlah foto-foto ini yang menyatakan keindahannya.
Kondisi pendakian di Pulau Padar
Pulau Padar
Iconic spot di Pulau Padar
Hidden spot Pulau Padar sebelum pendakian dimulai
Paling asik itu habis panas-panasan di Pulau Padar langsung nyebur dan main air di Pink Beach. Kenapa dibilang Pink Beach? Karena pasirnya pink, benar-benar pink loh, warna pink pada pasir pantai dihasilkan dari terumbu karang berwarna merah yang terbawa ke daratan pesisir pantai. Pink Beach terletak disisi lain Pulau Padar, dimana tidak boleh ada kapal yang bersandar atau menurunkan jangkar di sana. Mau tidak mau harus menggunakan sekoci untuk mencapai bibir pantai, namun kami memilih untuk berenang sambil snorkeling dan mendapati suasana bawah air Pink Beach yang penuh dengan karang warna-warni dan berbagai jenis ikan. 
Gradasi warna biru dan pink di Pink Beach
Tidak terasa hari semakin sore, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Kalong, tempat kapal kami akan bersandar dan bermalam. Pulau Kalong adalah tempat terbaik untuk menyaksikan sunset ditemani dengan sekumpulan kalong yang terbang di langit. Langit jingga kala matahari terbenam, memandang lautan luas tak berujung dan mendengar ombak yang menyapu bergantian, melengkapi sukacita hati yang bersyukur dengan ciptaan semesta dari Yang Kuasa.
Menikmati senja dari kapal di Pulau Kalong
Day 3 - LOB (Pulau Komodo, Gili Lawa Darat, dan Manta Point)
Tiba saatnya di destinasi utama, Taman Nasional Komodo (Komodo Island)! Segera membeli tiket masuk seharga Rp 150.000,- (untuk wisatawan lokal) sudah termasuk asuransi dan jasa ranger yang akan menemani berkeliling. Terdapat short trek, medium trek, dan long trek untuk mengelilingi Pulau Komodo tergantung dari rute dan jaraknya. Ranger sudah mengingatkan sedari awal untuk berhati-hati dengan komodo, jangan terlalu dekat dan jangan main-main. Beruntung sekali saat itu kami bertemu dengan 10 ekor komodo selama perjalanan trekking, dan yang tambah bikin senang adalah kami berhasil berfoto dengan komodo di Pulau Komodo haha :D
Welcome to Komodo National Park
Ranger sedang breifing mengenai jalur trekking
Komodonya mangap haha
Dermaga Taman Nasional Komodo
Trekking dan hiking adalah aktivitas utama dalam trip ini, kembali kami harus hiking untuk mencapai puncak bukit Gili Lawa Darat yang menjadi destinasi selanjutnya. Gili Lawa Darat masih berada di kawasan Taman Nasional Komodo tepatnya di sebelah utara Pulau Komodo. Pulau tidak berpenghuni ini menyuguhkan pemandangan yang sangat indah berupa perbukitan eksotis dengan padang rumput luas berwarna hijau saat itu. Yang terkenal dari lokasi ini adalah pemandangan sebuah selat yang diapit oleh dataran dua pulau, dimana pemandangan ini akan mulai terlihat pada saat trekking menuju ke puncak Gili Lawa Darat.
Padang savana Gili Lawa Darat
Selat iconic yang memisahkan Gili Lawa Darat dengan pulau lainnya
Pemandangan sekitar Gili Lawa Darat dari atas bukit
Satu lagi keunikan yang ditawarkan kawasan Taman Nasional Komodo, yaitu melihat manta berenang-renang ke permukaan laut dari atas kapal di tempat yang bernama Manta Point. Namun sayangnya kondisi cuaca saat itu sedang tidak bersahabat, sehingga kami tidak memungkinkan untuk berenang bersama manta-manta secara langsung di lautan. Hujan badai memaksa kami hanya menikmati manta dari atas kapal, namun hal ini saja sudah membuat kami sangat takjub karena ini adalah kali pertama kami melihat manta. Sayangnya lagi, kami tidak sempat mengabadikan gambar karena memang hujannya cukup deras dan ombak pun cukup besar.

Selesai sudah rangkaian LOB selama 2 hari 1 malam. Perjalan pulang diakhiri dengan drama hujan badai yang sempat bikin jantungan. Aku rasa perjalanan pulang saat itu merupakan 3 jam paling menegangkan dalam hidupku hahaha. Rasanya capek sih memang, tapi semuanya terbayarkan dengan pengalaman baru yang luar biasa. 

Sepulang dari LOB, kami dijemput oleh Jimmy, owner Danke Lodge, untuk diajak menikmati cafe dan bar di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Labuan Bajo. Eits, ini merupakan fasilitas dan service dari Jimmy secara cuma-cuma loh karena kami sudah menginap di tempatnya, this is why I suggest you to choose Danke Lodge to be you place to stay in Labuan Bajo. Banyak cafe dan bar yang dapat ditemui sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, pilihan kami jatuh kepada Labajo Flores Coffee yang ternyata selain ada cafe, mereka punya art and gallery di lantai 2, jadi bisa sambil belanja-belanja deh.  
Labajo Flores Coffee
Day 4 - Goa Batu Cermin and Komodo Airport
The last day in Labuan Bajo was ended by visiting Goa Batu Cermin yang waktu tempuhnya hanya 10 menit dari Danke Lodge. Rencana awal sebenarnya ingin pergi ke Goa Rangko, tapi menurut Jimmy akses ke sana cukup sulit dan jika dipaksakan dia khawatir akan telat ke bandara, mengingat penerbangan pulang kami sekitar pukul 13.00 WITA. Lagi-lagi dengan senang hati Jimmy mengantar kami explore Goa Batu Cermin dan sekalian ke Komodo Airport.

Dinamakan Goa Batu Cermin karena di bagian goa yang paling dalam akan ditemukan suatu titik (batu cermin) dimana sinar cahaya matahari terlihat menembus masuk melalui celah bebatuan di goa dan terlihat tegak lurus. Tiket masuknya hanya Rp 10.000,- (untuk wisatawan lokal) dan Rp 20.000,- untuk guide. Aku menyarankan agar kamu memakai jasa guide agar bisa mengetahui seluk beluk tentang Goa Batu Cermin. Hal yang wajib dilakukan saat memasuki kawasan goa adalah menjaga safety dengan memakai helm dan senter yang telah disediakan.
Pintu masuk Goa Batu Cermin
Cahaya yang masuk melalui celah batu cermin
Safety first wajib memakai helm di Goa Batu Cermin
Sebelum pulang, tidak lupa mampir sebentar ke Exotic Komodo Shop untuk membeli oleh-oleh, letaknya persis di seberang Komodo Airport, jadi bisa jalan kaki sembari killing time menunggu waktu boarding
Budget
Setelah dihitung-hitung ternyata aku menghabiskan dana kurang lebih sekitar Rp 5.000.000,- untuk trip 4 hari 3 malam di Labuan Bajo dengan gaya liburan yang hemat tapi gak hemat-hemat banget tapi gak boros banget juga haha :D
I promise to my self to come back next time in the other season (brownish season), because my heart is keeping here. Seriously, this place was amaze me with its view. See you again, Labuan Bajo please be nice until we meet again :)



Read More

Share Tweet Pin It +1

7 Comments